Apa yang Harus Dilakukan Setelah Naskah Ditolak




Apa yang Harus Dilakukan Setelah Naskah Ditolak - Saya yakin kalian tidak pernah kepikiran mengenai apa yang harus dilakukan setelah naskah ditolak penerbit mayor? Kalian pasti bersedih, kecewa, kemudian yasudah ….

Namun, selain merasa kecewa dan sedih, ada hal yang bisa kamu lakukan setelah menerima surat penolakan dari penerbit mayor, lho. Bukan sekadar kecewa dan bersedih saja, kamu bisa melakukan hal di bawah ini.

Hal yang Bisa Dilakukan Setelah Naskah Ditolak Penerbit


Kenapa sih harus ada hal yang dilakukan setelah naskah ditolak? Sebab, dengan melakukan hal-hal di bawah ini, naskahmu tidak akan berakhir dengan sia-sia. Jangan berpikir bahwa naskah yang ditolak berarti naskah itu benar-benar buruk dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kamu salah besar!

1 | Kecewa


Hal ini sangat wajar kamu rasakan. Hampir semua penulis merasakan kekecewaan ketika naskah yang ditulisnya mati-matian, tetapi ternyata dapat penolakan. Bahkan, sebagian penulis yang sudah pernah menerbitkan buku pun masih merasakan kekecewaan ketika naskahnya dapat penolakan. Justru, penulis yang sudah pernah menerbitkan buku dan mendapatkan penolakan, kekecewaannya semakin dalam.

Dia akan merasa kemampuannya menurun.


Merasa kecewa ketika kita mengharapkan sesuatu dan hasilnya tidak sesuai harapan adalah hal yang wajar. Orang mungkin berkata, setelah mengirim naskah ke penerbit jangan terlalu berharap. Namun, tetap saja hal itu tidak bisa kita lakukan begitu saja. Sebab, mau tidak mau ketika kita mengirim naskah ke penerbit, ada harapan bahwa naskah itu akan diterima dan diterbitkan.

Maka, kamu boleh kecewa, tetapi jangan lama-lama. Sebab, masih banyak kesempatan yang menunggumu dan banyak hal yang harus kamu lakukan.

2 | Minta FeedBack


Apabila ketika kamu mendapatkan surat penolakan tidak ada feedback mengenai naskahmu, kamu bisa loh meminta kepada penerbit feedback mengenai naskah kamu. Kamu bisa bilang untuk memperbaiki naskah kamu, kamu butuh tahu di mana letak kekurangan naskah yang kamu kirim.

Saya pernah melakukan hal itu. 

Bagaimana perasaan saya? Saya baik-baik saja ketika membaca kekurangan dalam naskah tersebut menurut editor penerbit. Hal itu baik untuk saya dan naskah saya ke depan, sebab akan ada masukan mengenai naskah tersebut.

Maka, setelah kamu mendapatkan feedback, kamu bisa lanjut ke poin berikutnya.

3 | Revisi Naskah


Hal yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah merevisi naskah kamu. Kamu bisa merombak naskah tersebut secara besar-besaran atau dengan kata lain, kamu bisa menulis ulang naskah tersebut. Kenapa begitu? Mungkin, memang kamu harus melakukannya. 

Kamu bisa menyesuaikan naskah tersebut dengan feedback yang diberikan oleh penerbit, sehingga kamu lebih tahu arah ke mana kamu harus memperbaikinya.

4 | First Reader


Setelah merevisi naskah, kamu bisa mendiamkan naskah tersebut selama dua minggu. Lalu, kamu bisa membaca lagi untuk mengedit ulang. Setelah itu, kamu bisa loh meminta temanmu untuk membaca naskahmu itu.

Naskah tersebut bisa dibaca oleh teman dekatmu atau kalau kamu beruntung memiliki teman yang sama-sama suka membaca, akan lebih baik lagi. Mintalah pendapat kepada temanmu itu mengenai naskah yang kamu tulis. Setelah itu, kamu bisa mengecek lagi naskahmu dan mengeditnya lagi.

5 | Kirim ke Penerbit


Setelah proses panjang itu, kamu bisa mengirimkan lagi naskah tersebut ke penerbit. Tentu, bukan penerbit yang pernah menolak kamu. Bisa saja kamu mengirim kembali ke sana, tetapi lebih baik mengirimkan naskah ke penerbit lain. Siapa tahu, naskah kamu lebih cocok di penerbit lain.

Kamu pun perlu melakukan riset penerbit sebelum mengirimkan naskah. 


Setelah mengirimkan naskah, kamu bisa melupakan naskah tersebut dan mulai menulis naskah lainnya. Jangan terpaku pada satu naskah. Sebagai penulis, kita harus punya banyak bank naskah dan menyebarkannya ke beberapa penerbit yang ada.

Semoga berhasil!

No comments:

Post a Comment