Warung Pak Ghofar bukan sebuah
warung dengan bangunan mewah atau semacam resto dengan bangunan kokoh. Warung
Pak Ghofar merupakan warung kaki lima, di depan pintu masuk perumahan di daerah
Suko Manunggal. Meskipun hanya warung kaki lima dengan bangunan seadanya, serta
tempat makan seperti warung pinggir jalan pada umumnya, Warung Pak Ghofar
terkenal seantero Surabaya, sebagai salah satu warung yang wajib didatangi bagi
kamu pecinta masakan pedas. Karena pedasnya bikin kebakar.
Sebelum datang ke warung Pak
Ghofar, saya berselancar di dunia maya terlebih dahulu untuk mencari informasi.
Menurut berbagai laman yang saya baca, mulai dari blog Inijie sampai foto-foto
kuliner di instagram, Warung Pak Ghofar buka pagi, sekitar pukul delapan. Dan,
akan habis dalam waktu dua jam saja.
Oke. Dengan informasi tersebut,
saya pun berangkat pagi-pagi yaitu pukul tujuh pagi. Paling tidak, menurut
perhitungan saya, saya akan sampai di sana pukul setengah sembilan.
Ternyata perjalanan saya memang
cukup jauh dan waktu yang saya perkirakan ternyata sedikit meleset. Saya sampai
di sana sekitar pukul sembilan pagi, tiga puluh menit lebih terlambat. Ketika
di sana, saya melihat sekitar warung sepi – tidak ada makanan, orang-orang –
hanya ada beberapa orang. Menurut informasi, warung ini bakalan ramai sekali,
tetapi ketika datang begitu sepi. Saya sempat berpikir apa sudah tutup? Akhirnya,
saya tetap turun dari motor, menghampiri warung.
Di warung sudah ada cece-cece
yang duduk dan seorang bapak-bapak yang sedang menata kolak di rak. Nampaknya,
bapak-bapak inilah Pak Ghofar.