Rekomendasi Kuliner Enak di Malioboro



Jalan Malioboro Yogyakarta, nampaknya menjadi salah satu tempat yang sangat wajib dikunjungi ketika ke Jogja. Seakan-akan, kita belum ke Jogja kalau belum ke Jl. Malioboro. Bahkan, ada teman saya yang mampir ke Jogja sebentar dan mengunjungi Jl. Malioboro serta berfoto di papan jalan fenomenal – yang sangat jarang sepi – di sana.

Tentunya, postingan ini tidak membicarakan mengenai papan jalan tersebut, meskipun saya berhasil berfoto di sana ketika mengunjungi Malioboro pagi-pagi, hihi. Yang akan saya bahas yakni mengenai kuliner di Malioboro.

Tak hanya pakaian; batik, kemeja, gamis, dll, di Malioboro juga menyediakan banyak kuliner yang sangat sayang kalau dilewatkan. Tentu saja, kuliner-kuliner enak di Malioboro memiliki waktu tersendiri. Oleh sebab itu, posting-an ini akan saya bagi menjadi dua yakni; kuliner siang di Malioboro dan kuliner malam di Malioboro.

Gudeg Mbah Lindu, Gudeg Dekat Malioboro yang Pedas

Sebelumnya, saya mengatakan akan bercerita mengenai mencicipi gudeg Yu Djum di Jl. Wilijan. Akan tetapi, saya sudah pernah mengulasnya di sini – meskipun bukan yang di Jl. Wilijan. Dan, setelah kami makan gudeg, saya dan Arum berjalan kaki dari Jl. Wilijan ke Alun-Alun Kidul. Memangnya, nggak jauh? Lumayan, sekitar 10 sampai 15 menit berjalan kaki.

Menyenangkan sekali berjalan kaki di Jogja. Apalagi, ketika berjalan kaki dari Jl. Wilijan ke Alun-Alun Kidul. Apabila jalan kaki di Malioboro, kamu akan menemui gedung-gedung, hotel, penjual batik, dll. Berjalan dari Jl. Wilijan ke arah Alun-Alun Kidul, yang akan kamu temukan adalah bangunan-bangunan kuno; rumah-rumah tua. Trotoar pun cenderung sepi, hanya lalu lintas pada jalan saja yang cukup ramai.

Baiklah, dua paragraf di atas hanya sedikit bercerita mengenai akhir perjalanan kami pada hari itu. Esoknya, hari terakhir kami di Yogyakarta. Lagi-lagi, kami menghabiskan waktu di Jl. Malioboro. Nah, pada pagi itu, sekitar pukul setengah 10, kami memutuskan untuk mencicipi Gudeg Mbah Lindu, yang ternyata sangat dekat dengan Jl. Malioboro. 

Sop Ayam Pak Min Klaten, Buka di Mojokerto; Sebuah Rindu yang Terbayar!



Kali pertama saya mencicipi sop ayam Pak Min Klaten, ketika saya mengunjungi Jogja untuk kali kedua. Kala itu, teman saya Mas Ciko, membeli beberapa bungkus sop ayam Pak Min untuk makan siang kami berempat; saya, Mas Ciko, dan dua keponakannya – ah, saya jadi rindu mereka. Seperti saya merindukan teman-teman saya tersebut, saya juga merindukan cita rasa sop ayam berkuah pucat yang gurih tersebut. Beberapa tahun setelah itu, akhirnya saya kembali mencicipi sop tersebut.

Ceritanya, tepat dua hari lalu, saya berkunjung ke Sop Ayam Pak Min Klaten, yang baru saja buka di Mojokerto. Akhirnya, setelah sekian lama, Mojokerto menjadi salah satu kota yang dihinggapi sop ayam ini. Seperti biasa, saya ke sana bersama admin @kulineran.mjk . 

Mengunjungi Candi Ratu Boko, Yogyakarta; Lokasi Syuting AADC 2




Tahun 2016 lalu, linimasa dihebohkan dengan hadirnya Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Di mana-mana membicarakan kisah Rangga dan Cinta itu. Berbeda dengan kisah pertamanya, AADC 2 mengambil lokasi di Jogja, salah satunya lokasinya adalah di Candi Ratu Boko. Tak hanya melalui film ini, saya sering melihat teman-teman berfoto di Candi Ratu Boko, terutama ketika senja menyapa. Untuk itu, saya mengajak Arum ke Candi Ratu Boko menggunakan angkutan umum.

Sebelumnya, saya sudah menghitung jarak dari Tugu Yogyakarta ke Candi Ratu Boko menggunakan taksi online. Harganya cukup menguras kantong, yaitu sekitar 80ribu untuk sekali jalan. Untuk pulang pergi, silakan dikalikan sendiri. Belum lagi harus mengeluarkan uang untuk masuk ke Candi Ratu Boko, bisa-bisa membengkak biaya perjalanan kami. 

Untuk itu, alternatif lain agar menghemat biaya adalah dengan naik TransJogja, biaya per orang hanya Rp. 3500 saja. Itu artinya, kami hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 14.000,- untuk pulang pergi dari Malioboro sampai Terminal Prambanan. 

Hotel Murah Dekat Tugu Yogyakarta; Hotel Airy Poncowinatan




Berlibur berdua dengan adik ke Yogyakarta, sudah menjadi agenda saya tahun lalu. Saya sempat menjanjikan kepadanya untuk jalan-jalan ke Jogja berdua, ketika dia liburan. Sebelum adik liburan semester, sayapun mengajaknya untuk ke Jogja. Setelah mendapat persetujuan kedua orang tua, saya pun memesan tiket ke Jogja pulang-pergi, beserta hotel untuk dua malam.

Saya mengajak Arum untuk jalan-jalan, bukan karena saya sedang kebanyakan duit, tetapi karena Arum memang sedang liburan. Semacam menepati omongan dan memang saya ingin ke Jogja.

Hotel Airy Poncowinatan menjadi pilihan saya, ketika memikirkan berulang kali, membaca testimoni dari yang pernah menginap di Google Review, dll. Akhirnya, saya pun memesan satu kamar untuk dua malam di Jogja. Tentu saja, saya mencari hotel murah di tengah kota Jogja.

Franchise Warunk Upnormal, Hadir di Mojokerto


Warunk Upnormal hadir di Mojokerto, lho. Meskipun namanya “Warung” yang identik dengan bangunan di tepi jalan, dengan bahan bangunan seadanya; anyaman bambu, tiang bambu, dll. Tapi, Warunk Upnormal berbeda dengan warung pada umumnya. Seperti namanya, Upnormal. 


Warung satu ini menjual berbagai macam olahan makanan mulai dari mi, nasi, dan makanan ringan yang tentunya, pasarnya adalah untuk kawula muda. Meskipun begitu, olahan makanan di sini  bervariasi dan menjadikannya cukup pricey.

Oleh-oleh Kue Spiku Gempikoe Surabaya



Minggu, 28 April 2019 lalu, Gisel dan Gempi anaknya mengadakan Grand Opening Gempikoe di Jl. Tunjungan no. 82, Surabaya. Gempikoe merupakan toko oleh-oleh kue khas Surabaya yaitu spiku dan almond crispy.


Sebelum acara inti dimulai, warga Surabaya diajak senam sehat di Jl. Tunjungan dengan instruktur berpengalaman. Tentu saja, warga Surabaya sangat antusias mengikuti senam sehat yang diadakan oleh Gempikoe.

Perjalanan ke The Lodge Maribaya Bandung



Perjalanan ke The Lodge Maribaya Bandung - Setelah hari Sabtu dan Minggu full kegiatan bersama teman-teman bloger, pada hari Senin saya, Anggi dan Mbak Wiwid jalan-jalan ke Lembang. Kami ingin mengunjungi Maribaya, mencari spot foto yang cantik. 

Sejujurnya, saya tak memiliki pemikiran bagaimana Lembang itu dan seperti apa Maribaya. Bahkan, saya tak repot-repot mencari tahu di internet seperti yang saya lakukan sebelum-sebelumnya. Saya ngikut aja apa kata teman-teman, maka berangkatlah kami ke Lembang menggunakan taksi online pada Senin pagi.

Sebelum pergi ke Lembang, saya, Anggi dan Mbak Dian pergi ke Pasar Baru Bandung atau Pasar Baru Trade Center. Sebagai saran, kalau datang ke sini jangan membawa beban apa pun, karena berat, Kak! Saya membawa dua tas ransel, sehingga untuk jalan-jalan di pasar benar-benar melelahkan. Apalagi, pada lantai atas untuk turun lagi harus memutar jauh hingga sampai eskalator. Jadinya, saya hanya membeli satu kaus untuk saudara seharga 50ribu.

Usai dari Pasar Baru Bandung, kami menuju stasiun untuk mencetak tiket sekalian untuk mencari loker penitipan barang. Di Stasiun Bandung Mbak Wiwid sudah mencetak tiket dan mengatakan ternyata loker penitipan barang sudah tidak ada, dengan terpaksa kami akan membawa “beban hidup” ke Lembang.

Keliling Kota Bandung dengan Bandros Hijau


Saya tak pernah memasukkan kota Bandung sebagai salah satu destinasi bepergian saya selama ini. Beberapa tempat yang sama masukkan dalam daftar bepergian saya adalah Jogja, Semarang, Solo dan Lombok. Bandung, tidak ada di antaranya. 

Namun, Allah berkata lain, saya pada awal bulan Maret kemarin pergi ke Bandung, menggunakan kereta api Harina. Melakukan perjalanan 12 jam, yang membuat kaki saya bengkak.

Terbaru dari Surabaya Patata; Papia Kukus dengan 5 Rasa


papia patata surabaya

Salah satu oleh-oleh khas Surabaya yang kekinian adalah Surabaya Patata. Surabaya Patata merupakan kue artis dari Oki Setianadewi dan Ria Ricis. Surabaya Patata sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, melalui kue yang berbentuk lingkaran dengan berbagai macam rasa. 

Kemarin, pada tanggal 11 Maret 2019, Surabaya Patata memperkenalkan produk baru mereka berupa bakpia kukus. Saya merasa beruntung karena menjadi salah satu orang yang bisa mencicipi pertama kali, sebelum resmi dijual di outlet pada tanggal 16 Maret besok. 

Papia Surabaya Patata

 

4 Tempat Wisata Sejarah Mojokerto


Banyak yang berminat dengan wisata sejarah di Mojokerto. Untuk itu, saya ingin memberitahu kepada kamu yang ingin berwisata ke Mojokerto, tetapi tidak tahu harus pergi ke mana saja. Tentu saja, ketika ke Mojokerto kamu harus pergi ke wisata sejarahnya, karena bisa jadi di tempat lain tidak ada wisata sejarah, peninggalan kerajaan Majapahit di Mojokerto.

Memang, di Mojokerto banyak sekali tempat wisata, mulai dari tempat wisata sejarah, wisata keluarga dan wisata alam, dan jelas wisata kuliner pun tak bisa kamu abaikan. Kali ini, saya akan merekomendasikan mengenai wisata sejarah di Mojokerto. 

Tak usah khawatir di wisata sejarah Mojokerto tidak menemukan tempat yang instagramable, justru berwisata ke tempat bersejarah akan menambah interaksi pengikutmu di instagram. 

Nah, di bawah ini merupakan beberapa tempat wisata bersejarah di Mojokerto.

Tempat Wisata Bersejarah di Mojokerto