Kesalahan yang Sering Dilakukan Penulis Pemula dan Bagaimana Cara Mengatasinya

kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula
kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula



Kesalahan yang Sering Dilakukan Penulis Pemula Kesalahan penulis pemula itu sebenarnya kesalahan yang tidak fatal dan nyaris semua penulis pernah melakukannya. Akan tetapi, apabila kamu tahu mengenai kesalahanmu, akan lebih baik sehingga bisa segera memperbaikinya. Bayangkan saja, kamu membuat kesalahan tapi tidak pernah memperbaikinya bukan karena tidak mau, tetapi karena tidak tahu. Nyesek, kan?

Nah, di bawah ini merupakan kesalahan penulis pemula dan bagaimana cara mengatasinya. 

Kesalahan Penulis Pemula dan Bagaimana Cara Mengatasinya


1 | Mudah Menyerah


Hal yang sering saya temui pada penulis pemula adalah dia seringkali mudah menyerah. Padahal, menjadi penulis itu tidak mudah - untuk beberapa orang bisa mendapatkannya dengan mudah, tetapi sebagian besar mereka butuh perjuangan lebih. Hal yang harus kita sadari adalah nasib kita berbeda dengan orang lain, bahkan jika orang itu kembaran kamu sendiri.

Saya sering menemui banyak penulis pemula menyerah karena novel yang ditulisnya tidak kunjung naik atau memiliki pembaca sedikit. Semua penulis pasti pernah merasakan memiliki followers hanya satu, pembaca tidak sampai 10 orang dan seterusnya. 

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Memperbaiki pola pikir.

Ubah cara berpikirmu. Jika awalnya kamu menulis untuk mendapatkan banyak followers, uang, dan ketenaran maka ubahlah menjadi saya menulis untuk memuaskan diri sendiri. Dengan begitu meskipun pembacamu hanya satu dua orang, kamu akan baik-baik saja dan bisa tetap menulis. Jangan berpatokan pada angka, tetapi kamu harus berpatokan pada diri sendiri. 

Menulislah karena memang itu menyenangkan.

2 | Tidak Belajar Menulis Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia


Hal ini sangat penting loh untuk menjadi penulis. Menulis sesuai kaidah Bahasa Indonesia akan membuat karyamu semakin enak dibaca. Sesuai kaidah bukan berarti tulisan kaku dan baku. Melainkan tulisan tidak tipo, tidak disingkat, dan mengetahui penggunaan tanda baca. Selain membuat tulisan enak dibaca, hal ini bisa menjadi nilai plus untuk editor - kali saja ada editor yang membaca karya kamu.

Bagaimana cara mengatasinya?

Banyak belajar. Banyak baca buku. Pelajari mengenai tata kepenulisan. Kamu bisa membeli buku Kaidah Bahasa Indonesia, Save The Cat, atau kalau beruntung Draft 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu karya Winna Efendi.

3 | Fokus Pada Kelemahan/Kekurangan Diri


Hal ini adalah penyebab kenapa kamu mudah menyerah yakni terlalu fokus pada kelemahan dan kekurangan diri tetapi tidak melakukan apa-apa. Bagus apabila kamu tahu mengenai kekurangan yang kamu miliki, tetapi yang tidak bagus adalah kamu terlalu fokus di sana. Apabila kamu tahu mengenai kekuranganmu semestinya kamu berusaha untuk memperbaikinya, bukan sekadar fokus di sana dan merasa tidak layak dan minder.

Bagaimana cara mengatasinya?

Lagi-lagi, banyak belajar dan latihan. Sebab, semua orang pernah di posisimu. Mereka tidak langsung menjadi penulis terkenal dan bisa menulis dengan baik. Bahkan, saya pun masih berproses untuk menjadi penulis lebih baik lagi.

4 | Membuat Cerita yang Tidak Masuk Akal atau Tidak Membumi


Saya mengerti, kamu ingin membuat cerita yang berbeda dari penulis lainnya. Hal ini bagus untuk dijalani. Tapi, bukan berarti kamu membuat cerita yang tidak masuk akal, terutama untuk cerita yang non-fantasi. Kalau cerita fantasi, sih, wajar ada hal-hal yang tidak mungkin. Tapi-tapi, cerita fantasi pun harus tetap masuk akal meskipun tidak mungkin, hihi.

Membuat cerita tidak masuk akal seperti usia 15 tahun sudah lulus S3 dan menjadi CEO. Hal-hal semacam itu sangat tidak masuk akal. Katakanlah dia memang anak orang kaya dan bisa mewarisi harta kekayaan orang tuanya, tetapi bukan berarti dia bisa menjadi CEO di usia muda. Dalam sebuah perusahaan pasti ada dewan direksi dan investor yang bakalan ikut andil dalam pemilihan CEO.

Bagaimana cara mengatasinya?

Kamu bisa membuat cerita yang ada di sekitarmu. Angkatlah cerita yang kamu ketahui dan pahami. Misalnya, cerita mengenai pernikahan yang dilakukan karena takut dilangkahi oleh sang adik dan lainnya. 

Banyak ide yang bisa kamu pakai, berfokus pada ide unik saja tidak akan membuatmu ke mana-mana. Kamu bisa mendaur ulang ide yang sudah ada, sebab setiap penulis memiliki sudut pandang dan cara bercerita sendiri. 

5 | Tidak Bisa Melakukan Riset Mandiri atau Terlalu Banyak Bertanya Hal Sepele


Banyak yang bertanya kepada saya mengenai cara mengirim naskah ke penerbit, lalu bagaimana cara memulai menulis, dan hal lainnya. Menurut saya, hal-hal itu merupakan hal sepele dan bisa kita cari di internet. Apabila kamu bisa mencarinya di internet, itu berarti sesuatu yang tidak perlu ditanyakan lagi, kecuali kamu masih bingung bagaimana.

Bagaimana cara mengatasinya?

Belajarlah mandiri. Sebelum bertanya, pakailah gawai untuk mencari informasi. Jangan hanya ingin disuapi, tetapi belajarlah untuk mencari tahu sendiri. Selain ini akan membuatmu lebih berkembang, pun akan membuatmu lebih berpikir kritis dan berkembang.

6 | Enggan Membaca dan Melakukan Riset 


Penulis pemula umumnya enggan membaca. Sama halnya dengan poin ke-5, mereka malas membaca dan cenderung bertanya. Sebagai penulis kamu harus banyak membaca karya orang lain. Lama-lama, kamu akan belajar bagaimana orang lain menuliskan sebuah cerita.

Bagaimana cara mengatasinya?

Banyak membaca dan lakukan riset. Riset bisa kamu lakukan di internet atau melakukan pengamatan. Seperti membuat sebuah karakter, kamu bisa melakukan pengamatan dengan orang sekitarmu. 

Nah, itu dia kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment