Berkunjung ke House Of Raminten Yogyakarta

taken from wikimedia.org
Berkunjung ke House Of Raminten YogyakartaHouse of Raminten, pertama kali saya baca pada tulisan dari Mbak RedCarra. Di sana membahas mengenai House of Raminten, mengatakan bahwa rumah makan itu sangat kental dengan budaya Jawa. Nah, karena mendengar kata-kata budaya, saya pun berniat untuk mengunjunginya suatu saat ketika berkunjung ke Jogja. Dan, kemarin akhirnya saya pergi ke rumah makan ini! Yeah!

House of Raminten terletak di Jalan Faridan Muridan Noto No. 7, Gondo Kusuman, Kota Baru, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti biasa, saya ditemani Rizky sewaktu berkunjung ke rumah makan tersebut. Ketika kaki saya menginjakkan di lantai warung makan, saya sudah mencium wewangian semacam menyan atau bunga-bunga untuk nyekar ya? Dan, di depan pintu masuk sudah terdapat tatanan bunga-bunga itu.

Kami disambut oleh seorang mas-mas yang menunjukkan di mana kami bisa duduk. Kami memilih tempat duduk di lantai dua. Hampir semua bangunan dari House of Raminten terbuat dari kayu yang dikelir coklat matang, mengkilap. Saat kaki kami menapaki anak tangga, terdengar bunyi kriut yang menyenangkan.

Trip Jogja 3: Mencicipi Angkringan Kopi Joss Legendaris


Mencicipi Angkringan Kopi Joss Legendaris - Jogja terkenal dengan kota pelajar, Malioboro, Transjogja, Gudeg, dan tentunya angkringan. Bagi saya pribadi, yang membuat saya selalu ingin kembali ke Jogja adalah angkringannya. Angkringan, berarti sego kucing, sate usus, sate ayam, sate kepala ayam, dan kopi.

Kalau teman-teman kepo mengenai angkringan di Jogja, pastinya teman-teman akan mendapatkan rekomendasi untuk mencicipi angkringan Kopi Joss atau yang lebih dikenal dengan angkringan Lik Man. Menurut sumber yang saya dapatkan, angkringan Lik Man merupakan pelopor angkringan kopi joss pertama. Sehingga, harga makanan di situ relatif murah ketimbang dengan angkringan kopi joss lainnya. 

Angkringan kopi Joss terletak tak jauh dari Jl. Malioboro dan ST. Tugu. Bukan tidak jauh lagi, tapi memang berdekatan. Nah, di hari ketiga saya di Jogja, saya pergi ke angkringan Kopi Joss, dan ingin mencicipi angkringan Lik Man yang legendaris itu. Sayang banget, toh, sudah jauh-jauh ke Jogja tapi nggak ngopi, orang saya suka ngopi sambil makan sate usus.

Dan, malam itu kami pun berkelana ke Jl. Wongsodirjan, Yogyakarta yang ternyata tidak jauh dari Jl. Malioboro. Iya, kali pertama ke sana sama sekali tidak tahu kalau tempat itu bersebelahan dengan Malioboro dan stasiun Tugu. Halah, ternyata ya di situ-situ saja. Padahal saya dan Rizky agak kebingungan waktu itu. Maklum, lagi-lagi mengandalkan google map.

Trip Jogja 2 : Menikmati Lezatnya Markobar Seturan Hingga Potongan Terakhir


Menikmati Lezatnya Markobar Seturan Hingga Potongan Terakhir -Hari kedua saya di Jogja, saya pergi ke Markobar Seturan. Itu loh, martabak delapan rasa yang dirintis oleh Gibran, anak dari Pak Jokowi. Sudah sejak lama saya ingin mencicipi nikmatnya, lezatnya, markobar ini. Apalagi, ketika saya melihat di linimasa berseliweran foto martabak delapan rasa ini. Tentu, semakin membuat air liur saya meleleh. Akhirnya, tanggal 15 Maret kemarin saya on the way ke Seturan dari daerah Demangan.

Dari daerah Demangan menuju Seturan, kami dituntun oleh google map hingga sedikit nyasar-nyasar, karena saya yang rada oon membaca peta. Halah, padahal semudah itu, tapi saya masih salah saja *xoxo*.

Pameran Seni Rupa Gerhana Matahari di Yogyakarta



Pameran Seni Rupa Gerhana Matahari di Yogyakarta -Akhirnya, setelah tiga tahun lamanya saya menginjakkan kaki kembali ke kota kenangan, ah, yang saya maksud adalah Jogja. Saya menyebutnya kota kenangan, padahal saya belum pernah menggoreskan kisah di sana. Hanya sekadar angan-angan dan ketika membuat sebuah cerita, Jogja tak pernah luput dari kisah yang saya tuliskan. Dan, akhirnya seminggu yang lalu, saya berangkat ke sana, menggunakan kereta ekonomi yang nyaman.
Fenomena gerhana matahari yang terjadi beberapa hari yang lalu, nampaknya masih membekas di Jogjakarta. Hal ini terbukti dengan adanya pameran seni rupa gerhana matahari yang berlangsung antara tanggal 11-20 Maret 2016. Sampai artikel ini saya terbitkan, tentunya pameran seni tersebut telah usai. Saya bersyukur bisa menikmati karya-karya yang luar biasa tersebut, ketika di sana. Ah, saya selalu kagum dengan seniman.