Trip Jogja 3: Mencicipi Angkringan Kopi Joss Legendaris


Mencicipi Angkringan Kopi Joss Legendaris - Jogja terkenal dengan kota pelajar, Malioboro, Transjogja, Gudeg, dan tentunya angkringan. Bagi saya pribadi, yang membuat saya selalu ingin kembali ke Jogja adalah angkringannya. Angkringan, berarti sego kucing, sate usus, sate ayam, sate kepala ayam, dan kopi.

Kalau teman-teman kepo mengenai angkringan di Jogja, pastinya teman-teman akan mendapatkan rekomendasi untuk mencicipi angkringan Kopi Joss atau yang lebih dikenal dengan angkringan Lik Man. Menurut sumber yang saya dapatkan, angkringan Lik Man merupakan pelopor angkringan kopi joss pertama. Sehingga, harga makanan di situ relatif murah ketimbang dengan angkringan kopi joss lainnya. 

Angkringan kopi Joss terletak tak jauh dari Jl. Malioboro dan ST. Tugu. Bukan tidak jauh lagi, tapi memang berdekatan. Nah, di hari ketiga saya di Jogja, saya pergi ke angkringan Kopi Joss, dan ingin mencicipi angkringan Lik Man yang legendaris itu. Sayang banget, toh, sudah jauh-jauh ke Jogja tapi nggak ngopi, orang saya suka ngopi sambil makan sate usus.

Dan, malam itu kami pun berkelana ke Jl. Wongsodirjan, Yogyakarta yang ternyata tidak jauh dari Jl. Malioboro. Iya, kali pertama ke sana sama sekali tidak tahu kalau tempat itu bersebelahan dengan Malioboro dan stasiun Tugu. Halah, ternyata ya di situ-situ saja. Padahal saya dan Rizky agak kebingungan waktu itu. Maklum, lagi-lagi mengandalkan google map.


Ternyata di Jl. Wongsodirjan tersebut tak hanya ada angkringan Lik Man saja. Sepanjang jalan (kenangan) terdapat tenda-tenda yang menjual Nasi Kucing CS. Saya pikir, tempat tersebut hanya dikuasi oleh angkringan Lek Man. Ternyata bayangan saya salah besar! Angkringan Kopi Joss tidak jauh berbeda dengan pasar yang memiliki banyak kios. 

Usai kami memarkir motor, ada mas-mas yang menghampiri kami dan memberikan kami selembar menu makanan. Lalu, kami mengikuti mas-mas tersebut yang menunjukkan tempat duduk lesehan untuk kami di seberang jalan tempat angkringan berada. Setelah kami teliti, ternyata menu makanan tersebut bukan dari angkringan Lik Man, melainkan angkringan Mbak Sri. Eaaa, ternyata kami baru saja terkena marketing dari angkringan Mbak Sri itu. *xoxo*



Dengan terpaksa kami pun memesan makanan di angkringan Mbak Sri, yang ternyata harganya lebih mahal, euy. Saya memesan kopi joss, sego kucing, sate usus, dan martabak mini. Nah, untuk kopi joss sendiri merupakan kopi hitam biasa, namun dalam penyajiannya terdapat arang menyala sehingga uapnya benar-benar banyak. Setelah menghabiskan makanan tersebut, saya dan Rizky masih penasaran dengan angkringan Lik Man *aslinya masih lapar*. Akhirnya, Rizky pergi ke angkringan Lik Man untuk memesan beberapa makanan lagi. 



Mau tak mau, saya pun membandingkan angkringan Lik Man dengan angkringan Mbak Sri. Sego kucing di angkringan Lik Man lebih enak, karena berisi ikan teri. Sedangkan di angkringan Mbak Sri berisi tahu tempe yang kurang sedap. Selain itu, harganya lebih murah juga, ya meskipun hanya berbeda 500 perak. Dan, di angkringan Lik Man nggak ada tuh yang namanya marketing. Maklum ya, sudah terkenal.

Saya baru tahu loh, ternyata saya tidak hanya terpengaruh oleh SPG kosmetik, tapi juga SPG angkringan *xoxo*.

Tapi saya tidak menyesal loh makan di angkringan Mbak Sri, karena kopinya saya suka. Rasanya manis *seperti saya* dan kopinya terasa. Oh iya, gelasnya kecil, tidak segede waktu saya minum kopi di angkringan depan kos Rizky *xoxo*.

Ah, saya kangen sego kucing.

xoxo,
Wulan K.


2 comments:

  1. Sego kucing. Yang dijakarta kurang enak. huhu. Semoga bisa langsung ke jojgja buat nyobain sego kucing yang asli deh. Makasi infonya Mak, bisa buat referensi nih kl nanti ke Jogja.. Hehe

    ReplyDelete
  2. Belum pernah ke Yogya. Tapi di daerah saya ada juga sih angkringan dan yang jual sego kucing. Pengin ngerasain yang dari asalnya di Yogya sana :D

    ReplyDelete