Transportasi Favorit Ketika Liburan


Transportasi Favorit Ketika LiburanLiburan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh pekerja kantoran – tentu nomor pertama gajian -, oleh seorang freelancer setelah mengerjakan pekerjaan bertumpuk-tumpuk dan oleh anak-anak kuliahan atau anak sekolah setelah melaksanakan ujian. Saya suka liburan, sangat. Apalagi, liburan ke pantai. Wah, saya suka sekali laut. Tapi, saya tak suka naik kapal. Kenapa? Saya pemabuk.

Well, inilah alasan kenapa saya menuliskan postingan ini Transportasi Favorit Ketika Liburan, alasannya simpel saja. Ada beberapa alat transportasi yang membuat badan saya enak, nggak usah pakai mabuk-mabuk segala. Ada pula alat transportasi yang membayangkannya saja sudah membuat kepala saya pusing. Hmm, padahal saya suka loh jalan-jalan, tapi sayangnya tubuh saya belum terbiasa.


Oke. Mulai sekarang, mari kita biasakan.

Ada banyak alat transportasi yang bisa digunakan untuk jalan-jalan atau ngetrip atau traveling atau mlaku-mlaku. Saya akan mengurutkan nomornya, dari transportasi yang paling tidak saya sukai.

5 | Bus/Mini Bus/Mobil/Angkot

Awal kuliah, ketika saya berangkat ke Surabaya saya harus naik angkutan umum dari Pekukuhan – rumah saya – kemudian turun di Mojosari untuk berganti angkot ke arah Krian. Dari Krian nanti, saya harus naik Bus hijau untuk sampai di Surabaya. Sudah berapa kali saya harus berganti kendaraan? Hitung sendiri. Untuk naik angkot sih saya tidak mabuk atau mual-mual, pasti karena angkot tidak menutup pintu dan jendela sehingga udara yang saya hirup selalu bersih. Tapi, ketika naik bus saya merasa mual karena udara tidak berganti dan pengap serta bau bahan bakar yang menyengat. Lebih-lebih ketambah orang merokok, uey.

Untuk mobil, biasanya saya naik mobil pribadi. Ini mobil pribadi loh, tapi saya tetap merasa mual meskipun jarak tempu pendek. Alasannya? Karena mobil pribadi pakai AC dan pengharum mobil! Kalau mobil yang digunakan selalu membuka jendela dan membiarkan udara segar masuk sih, aman-aman saja.

4 | Kapal

Sewaktu ke Bali bulan Agustus lalu, dari Banyuwangi kami harus menyeberang menggunakan kapal. Saya tidak sampai mabuk sih, hanya terasa bingung saja. Untungnya, kapal tidak pengap dan udara mengalir terus. Lagi pula, saya pun bisa melihat laut. Jadi, masih aman menggunakan kapal. Lebih suka lagi, kalau naik perahu. Sensainya lebih asyik!

3 | Motor

Sekarang, saya lebih banyak ke mana-mana naik motor. Ke Surabaya, Mojokerto kota atau ke daerah-daerah sekitar Mojokerto yang bisa saya jangkau dengan naik motor. Mabuk naik motor? Nggaklah ya. Anti mabuk ini mah. Tidak enaknya naik motor itu ketika hujan. Okelah, kalau panas. Saya malah suka. Daripada ketika hujan, harus ribet cari tempat neduh atau pakai jas hujan. Ribet. Ribet. Ribet.

Enaknya, naik motor selain tidak membuat mabuk, bisa selap selip ke sana kemari ketika jalanan macet. Lebih cepat sampai daripada menggunakan mobil atau bus. Lagi pula, naik motor asik bisa berhenti sewaktu-waktu. Lebih fleksibel.

2 | Pesawat

Waktu merencanakan ke Bali satu bulan sebelum keberangkatan, saya bingung mau ke sana naik kereta atau pesawat. Menurut Mbak Tikha, yang berpengalaman ke sana. Paling enak naik pesawat. Makanya, saya mencari-cari di google tiket pesawat promo. Sayangnya, saat itu harga tiket pesawat ke Bali lagi mahal-mahalnya. Akhirnya, saya memutuskan menggunakan jalur darat, untuk menghemat biaya.



Setelah beberapa bulan setelah liburan ke Bali, saya baru tahu ada Tiket2.com yang menyediakan tiket pesawat murah. Err, kenapa nggak dari kemarin-kemarin saja ya tahunya? Kan enak, saya tak perlu capai-capai melakukan perjalanan dari jam 10 malam waktu Surabaya dan sampai di Bali pukul 2 siang keesokan harinya. Coba saya naik pesawat, saya hanya butuh waktu satu jam untuk sampai ke tujuan.

1 | Kereta

Saya paling suka naik kereta. Selain ada sisi sentimentil ketika di stasiun maupun ketika di gerbong kereta. Naik kereta tidak membuat saya mabuk. Mungkin karena tempatnya lebih leluasa dan jalur yang dilalui lancar tanpa hambatan dan tidak teralu ada guncangan. Sayangnya, tidak semua tujuan yang akan saya tuju dilalui oleh kereta.

Beberapa kali saya memilih kereta ketika ke Jogja dan ke Bali kemarin. Meskipun tempat duduknya tidak terlalu nyaman dan sulit membuat saya tidur, saya suka menggunakan kereta. Lebih banyak cerita yang bisa saya sampaikan kepada pembaca.

Sebenarnya, saya tak bisa memilih kendaraan apa yang akan saya gunakan untuk traveling atau liburan, karena setiap tempat pasti punya keharusan saya harus menggunakan alat transportasi mana. Untung-untung, kalau saya bisa menggunakan kereta terus menerus. Adakalanya, saya harus menerima kenyataan dengan menaiki bus atau mobil.


Kalau alat transportasi favorit kalian apa?

4 comments:

  1. Halo salam kenal mba...
    Kalo aku tetep memilih sesuai jarak yang ditempuh mba..

    Kalo jarak antar kota maks 4jam perjalanan, naik motor jadi favorit saya. Kalo udah beda provinsi aku lebih prefer naik kereta...
    Tapi kalo antar pulau pasti pilih pesawat hehe.

    Jujur aq belum pernah naik alat transportasi laut. Pernahnya naik perahu getek dan banana boat.

    ReplyDelete
  2. aku juga sering naik kereta :D
    tapi transportasi tergantung jarak yang ditempuh jga...hehhee

    ReplyDelete
  3. Hampir segala macam transportasi umum sih, mbak. Karena benar kata mbak, kita bisa banyak belajar lewat manusia-manusia di sana. Banyak banget macamnya. Ada yang bikin senyum bahkan ada juga yang bikin ngelus dada, karena emosi mereka gak ke kontrol di area umum. Apa pun itu, hidup emang perihal belajar sih, termasuk soal transportasi aja bisa nyelipin pelajaran tentang kehidupan. Hehehehehe. Thanks for sharing mbak.

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete