Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran


Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran - Sebagian orang beranggapan bahwa kota Surabaya merupakan kota transit. Kota persinggahan sementara sebelum kita ke tujuan. Itu bukan mitos. Faktanya memang demikian. Tak jarang, orang-orang (turis lokal) datang ke Surabaya sekadar transit. Sekadar mampir. Penyebabnya, mungkin memang tujuan mereka bukan ke Surabaya atau mungkin memang mereka tak tahu kalau berwisata di Surabaya itu ke mana.

Nyatanya, di Surabaya banyak tempat wisata yang bisa dijadikan sebagai tempat tujuan untuk melepas penat. Ada taman, kebun binatang, Hutan Mangrove, bahkan pantai. Iya, Surabaya mempunyai pantai. Bahkan, baru-baru ini Bu Risma selaku Wali Kota Surabaya membangun dan meresmikan jembatan Surabaya yang berada di Pantai Ria Kenjeran.



Uang masuk untuk menikmati wisata pantai ini cukup murah, hanya Rp. 5000 saja setiap orang.







Dulu, semasa kuliah saya pernah ke Pantai Ria Kenjeran (Kenpark) bersama kawan saya, Viki. Kami di sana sekadar duduk-duduk  menikmati semilir angin pantai dan naik perahu. Tentunya, Kenpark dahulu tak seindah sekarang. Adanya jembatan Surabaya dan air mancur bergoyangnyalah yang mampu menambah keindahan Pantai Ria Kenjeran.



Di Pantai Ria Kenjeran, tersedia tempat bermain anak-anak, flying fox, dan tempat-tempat duduk di tepi pantai. Cocok dijadikan untuk tempat berwisata bersama keluarga, sekadar untuk merenggangkan pikiran. Di sini pun, kita bisa melihat bangunan Pagoda Tian Ti tanpa perlu jauh-jauh ke Beijing sono. Kemudian ada pula Kya Kya Seaside yang berada di pinggir pantai yang menampilkan suasana ala kampung Tionghoa dengan hiasan sejumlah lampion. Dan ada pula patung Dewi Kwan In, setinggi 20 meter.




Seperti yang saya sebutkan tadi, daya tarik utama Pantai Ria Kenjeran akhir-akhir ini dikarenakan adanya jembatan layang Surabaya dengan air mancur bergoyangnya. Sayangnya, kita hanya bisa melihat air mancur bergoyang yang indah dengan warna warni itu sekali dalam sepekan, yaitu setiap hari Sabtu malam pukul tujuh. Waktu yang dipergunakan pun terbatas, yaitu hanya sekitar satu jam saja.

Jadi, bagi teman-teman yang ingin melihatnya siap-siap kena macet ya, karena antusias warga Surabaya – bahkan di luar Surabaya – sangat tinggi dengan adanya air mancur bergoyang ini.

Sayang sekali, waktu city tour kemarin saya tidak bisa menikmati secara menyeluruh karena cuacanya yang amat panas dan terus terang saya sudah kelelahan saat itu. Dan, sayang juga saya tidak bisa menikmati indahnya air mancur berdansa karena saya tak bisa berlama-lama di Surabaya.

Semoga lain waktu saya bisa melihatnya ya. Bersama kamu, Etro.

NB: Saat itu, saya belum punya Etro.
Xoxo,

Wulan K.

No comments:

Post a Comment