Bali Trip - Part 2 : Kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana Bali



Bali Trip - Part 2 : Kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana BaliDalam postingan sebelumnya, saya sudah membahas mengenai perjalanan saya ke Bali bagian pertama. Postingan tersebut membahas dua tempat yaitu Pantai Tanjung Benoa dan Water Blow. Untuk kali ini, saya akan membahas satu tempat. Karena cerita mengenai GWK sangat panjang.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke GWK – tujuan selanjutnya, kami berhenti di Warung Makan Masakan Padang yang tidak jauh lokasinya dari Water Blow. Karena mengingat hari sudah siang dan menjelang Dhuhur, kami akan sekalian ishoma di Warung Makan Masakan Padang tersebut. Ah, percayalah kalian harus membaca ini, karena di sini kenorakan saya pun dimulai.

Ketika memasuki warung makan masakan Padang, saya melihat banyak meja-meja kosong. Bahkan, hanya rombongan kami yang datang saat itu. Mungkin memang belum waktunya makan siang, makanya keadaan masih sepi. Usai mengambil duduk di salah satu kursi dari banyaknya kursi yang berjejer mengelilingi meja, pramusaji membawa makanan demi makanan dalam piring-piring kecil. Awalnya, saya pikir memang kawan-kawan saya memesan dalam jumlah tertentu atau paket tertentu, ternyata saya salah.

Bali Trip : Part 1 - Tanjung Benoa dan Water Blow


Bali Trip : Part 1 - Tanjung Benoa dan Water Blow  - Perbedaan waktu antara Pulau Jawa dan Pulau Bali – meskipun hanya selisih satu jam saja – tetap membuat saya linglung mengenai waktu shalat. Kira-kira pukul enam pagi, saya bangun, shalat kemudian membuka gorden di kamar hotel. Di luar masih gelap. Cahaya matahari masih enggan menampakkan diri. Usai shalat, saya mandi bergantian dengan Mbak Eda dan Ara. Lalu, kami siap-siap turun untuk sarapan plus bersiap-siap melakukan perjalanan di hari itu.

Seperti yang sudah kami jadwalkan, Sabtu 13 Agustus 2016 kami akan melakukan perjalanan keliling Bali. Bahkan, kami sudah menentukan ke mana saja kita hari itu. Di Bali, kami sudah menyewa mobil elf plus supir dari kenalan teman blogger juga. Kami mendapat harga sekitar 1jt untuk berkeliling Bali selama kurang lebih 12 jam. Tentu, destinasi sesuai permintaan kami.

Perjalanan ke Pulau Bali ala-ala Backpacker



Perjalanan ke Pulau Bali ala-ala Backpacker Sebelumnya, saya sama sekali tak memiliki rencana untuk pergi ke Bali. Ya memang, bila ditanya apakah Bali merupakan salah satu destinasi yang masuk dalam wishlist saya. Saya jawab, iya. Tapi, untuk mengunjunginya dalam waktu dekat, tidak. Banyak tempat di Indonesia yang ingin saya kunjungi – meskipun saya ini suka mabuk dalam perjalanan – salah satunya adalah Semarang dan Lombok. Eh, ternyata Tuhan mempunyai rencana lain, saya justru terdampar di pulau Bali.

Ide ini tercetus dalam obrolan sedikit guyonan di grup Emak-emak Blogger. Tepatnya sekitar bulan Juni, bulan puasa lalu. Sampai akhirnya, Mbak Eda, pemilik nyonyabesar.com menjadi penghubung sampai akhirnya kami bisa mendapatkan penginapan secara cuma-cuma di Bali. Saya pun tak pikir panjang. Segera saya daftarkan nama beserta alamat blog saya. Masalah biaya, bisa dipikir belakangan, toh masih bulan Agustus nanti. Masih ada waktu untuk mengumpulkan biaya perjalanan dan jajan di sana. Padahal, saat itu saya sedang pengiritan untuk membeli Etro dan laptop baru.

Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, saya sudah memesan tiket kereta api. Kira-kira satu bulan sebelum keberangkatan. Kami membeli tiket kereta api pulang-pergi, kalau ditotal saya menghabiskan biaya perjalanan kereta Rp. 500.000, kelas Bisnis.

Cari Semanggi Suroboyo di CFD Surabaya



Cari Semanggi Suroboyo di CFD Surabaya - Sebelumnya, saya pernah membahas mengenai car free day di kota tercinta yaitu Mojokerto. Tentunya, CFD setiap kota berbeda-beda. Bila CFD di Mojokerto cenderung seperti pasar dadakan, beda lagi dengan car free day di Surabaya.

Seperti yang kalian ketahui bahwa, saya merupakan orang yang suka bolak balik Mojokerto – Surabaya. Dalam kesempatan beberapa minggu yang lalu, ketika saya menginap di rumah salah seorang teman di Surabaya, saya pergi ke CFD pagi itu. Tentu saja, saya ingin tahu bagaimana ramainya CFD di ibu kota Jawa Timur ini.

Tentunya, teman-teman masih ingat mengenai city tour yang saya ikutin beberapa Minggu yang lalu. Usai acara itulah saya menginap di rumah kawan kuliah saya dulu.

Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran


Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran - Sebagian orang beranggapan bahwa kota Surabaya merupakan kota transit. Kota persinggahan sementara sebelum kita ke tujuan. Itu bukan mitos. Faktanya memang demikian. Tak jarang, orang-orang (turis lokal) datang ke Surabaya sekadar transit. Sekadar mampir. Penyebabnya, mungkin memang tujuan mereka bukan ke Surabaya atau mungkin memang mereka tak tahu kalau berwisata di Surabaya itu ke mana.

Nyatanya, di Surabaya banyak tempat wisata yang bisa dijadikan sebagai tempat tujuan untuk melepas penat. Ada taman, kebun binatang, Hutan Mangrove, bahkan pantai. Iya, Surabaya mempunyai pantai. Bahkan, baru-baru ini Bu Risma selaku Wali Kota Surabaya membangun dan meresmikan jembatan Surabaya yang berada di Pantai Ria Kenjeran.

Mencari Oleh-Oleh Khas Surabaya, di Sentra UKM Merr



Mencari Oleh-Oleh Khas Surabaya, di Sentra UKM Merr Setiap kali kita bicara sama temen kalau kita mau liburan, seringnya mereka akan berbicara “Jangan lupa oleh-olehnya ya!”yap, bukan “Hati-hati” atau hal macam lainnya. Memang kalau liburan itu pasti hal yang selalu kita pikirkan adalah oleh-oleh. Nah, sempat kepikiran nggak, kalau ke Surabaya di mana kita bisa membeli oleh-oleh yang khas Surabaya?

Rujak cingur? Semanggi? Errr, sampai rumah bisa-bisa sudah basi.

Tentunya, kita mencari oleh-oleh yang tidak cepat basi. Paling nggak, sampai 24 jam ke depan. Meskipun saya pernah tinggal cukup lama di Surabaya, saya sama sekali tak pernah kepikiran apa dan di mana membeli oleh-oleh yang khas Surabaya. Akhirnya, kemarin ketika acara city tour, saya tahu di mana tempat membeli oleh-oleh khas Surabaya.