Menduniakan Madura #2 : Air Terjun Toroan, Sampang, Madura



Air Terjun Toroan, Sampang, Madura - Mungkin, hari kedua inilah yang paling saya tunggu-tunggu dari acara #MenduniakanMadura. Alasannya, di hari kedua ini kami akan menyeberang ke Pulau Giliyang, Sumenep, Madura. Pulau dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia.

Sebelum saya menceritakan mengenai perjalanan ke Pulau Giliyang, mari saya ceritakan mengenai pagi di Desa Batioh. Pagi itu, sehabis subuh, kami berjalan ke arah pantai Nepa. Di dekat homestay ada sebuah mushola (Langgar) yang sudah ramai dengan anak-anak kecil mengaji. Jujur, saya merasa adem banget melihat pemandangan tersebut. Dan, setelah dari pantai saya melewati mushola lagi. Anak-anak kecil yang mengaji tadi, ada beberapa yang main-main di halaman mushola (mereka melepas alas kaki ketika bermain di halaman) dan beberapa anak perempuan menyapu jalan yang kami lintasi.

Menduniakan Madura #1 : Menikmati Manisnya Pantai dan Hutan Kera Nepa di Desa Batioh



Menikmati Manisnya Pantai dan Hutan Kera Nepa di Desa Batioh, MaduraBenar-benar tidak menyangka bakalan dapat surat elektronik dari Mas Wahyu Alam, bahwa saya terpilih menjadi salah satu blogger yang akan #MenduniakanMadura. Memang, sebelumnya saya ikut mendaftar acara tersebut, tapi saya tidak menyangka bakalan terpilih nantinya. Tentu saja, saya sangat senang dan benar-benar terharu!

Seperti yang teman-teman ketahui, saya merupakan orang yang lemah dalam perjalanan, alias pemabok. Dan hal tersebut menganggu sekali, maka untuk mengatasi hal tersebut, satu minggu sebelum acara setiap pagi saya naik sepeda. Tentu saja, saya ingin tetap fit ketika acara dan tidak merepotkan orang lain. Dan Alhamdulillah, selama acara berlangsung selama 4 hari 3 malam, 22-25 November 2016 saya sehat walafiat! Tidak ada keluhan mabuk atau bagaimana-bagaimana.

Titik berkumpulnya acara ini berada di kantor BPWS yaitu Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura yang berlokasi di bibir jembatan Suramadu bagian Surabaya. Nah, karena saya dari Mojokerto yang berarti kantor BPWS berada di sebelah kanan jalan. Itu berarti saya harus melewati jalan di bawah jembatan Suramadu untuk sampai di kantor tersebut. Informasi ini, saya dapatkan dari Mbak Yuni. Selama perjalanan, saya sudah wanti-wanti “Lewat bawah jembatan”.

Transportasi Favorit Ketika Liburan


Transportasi Favorit Ketika LiburanLiburan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh pekerja kantoran – tentu nomor pertama gajian -, oleh seorang freelancer setelah mengerjakan pekerjaan bertumpuk-tumpuk dan oleh anak-anak kuliahan atau anak sekolah setelah melaksanakan ujian. Saya suka liburan, sangat. Apalagi, liburan ke pantai. Wah, saya suka sekali laut. Tapi, saya tak suka naik kapal. Kenapa? Saya pemabuk.

Well, inilah alasan kenapa saya menuliskan postingan ini Transportasi Favorit Ketika Liburan, alasannya simpel saja. Ada beberapa alat transportasi yang membuat badan saya enak, nggak usah pakai mabuk-mabuk segala. Ada pula alat transportasi yang membayangkannya saja sudah membuat kepala saya pusing. Hmm, padahal saya suka loh jalan-jalan, tapi sayangnya tubuh saya belum terbiasa.

Cari Tempat Nongkrong dengan Wifi Kenceng, di Mojokerto? Ke Mas Bro Coffee Saja!



Cari Tempat Nongkrong dengan Wifi Kenceng, di Mojokerto? Ke Mas Bro Coffee Saja! Sudah sekian lama saya mendamba-dambakan kehidupan seorang freelancer. Mengerjakan pekerjaan di kafe-kafe, memesan kopi, kemudian memotret tampilan laptop dan membaginya ke akun media sosial mereka. Sayangnya, berbulan-bulan lalu keadaan ekonomi dari pekerjaan lepas saya tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu. Jangankan duduk di kafe sembari ngopi, membeli kuota internet saja saya tidak bisa dan harus meminta orangtua.

Akhirnya, Senin kemarin saya mewujudkan cita-cita kecil nan sederhana itu. Saya membawa laptop beserta Etro dengan tas selempang berwarna hijau army. Saya berangkat ke Mojokerto kota yang pilihan kafenya lebih bervariasi dan lebih “memang kafe”. Awalnya, saya ingin pergi ke kafe White Mojdo yang pernah saya kunjungi sebelumnya di acara #InstagramMeet, sayangnya saat itu jam sepuluh pagi, yang seharusnya kafe itu buka, ternyata baru buka pukul duabelas siang karena ada general cleaning. Akhirnya, saya mencari kafe lain yang referensinya saya dapatkan lewat Instagram.
Maka, saya memilih Mas Bro Coffee, yang terletak di Jl. Empunala no. 271 Magersari, Mojokerto. Tepatnya, lokasi Mas Bro Coffe berada di depan pasar burung, dekat dengan perempatan ke arah Benteng Pancasila.

Trawas Duyung Hill - Wahana Outbound Sampai Pecinta Durian




Trawas Duyung Hill ~ Wahana Outbound Sampai Pecinta DurianMojokerto, selain memiliki pesona dengan candi-candi dan sejarahnya, di sini kita juga akan diguhu keindahan alam yang melingkupi kawasan Trawas dan Pacet. Kalau sudah bosan pergi ke Pemandian Air Panas Pacet atau Ubalan, mari melipir ke sebelah. Tepatnya, ke Trawas yang bisa kita tempuh dengan menyeberang dari Pacet.

Kali ini, saya ingin menawarkan keindahan rumah-rumah berjajar rapi yang mengiringi perjalanan ke Duyung Trawas Hills, tempat wisata yang baru nge-hits di kalangan arek-arek Mojokerto. Terutama arek-arek daerah Trawas dan sekitarnya.

Lokasi Duyung Trawas Hill terbilang sulit ditemukan, saya yang sering main-main ke daerah Trawas harus tanya sana sini terlebih dahulu. Lokasi Trawas Duyung Hill terdapat di Duyung, Trawas, Mojokerto. Nggak usah mengandalkan google map deh, kalau jaringan kamu nggak available di segala tempat. Karena koneksi internet saya dan kawan saya terputus ketika memasukki kawasan Trawas – itu loh pertigaan arah Mojosari-Pacet-Trawas.  Akhirnya, kami mengikuti insting dengan jalan yang sudah saya hapal. Cuaca Trawas sedang mendung dan gerimis, tapi tak menyurutkan keinginan kami untuk sampai ke Duyung Trawas Hill. Kami menyusuri jalan ke arah Villa Puncak Trawas, sampai di tempat penjual oleh-oleh kami menepi dan bertanya pada dua anak remaja yang tengah duduk-duduk di kanopi toko yang tutup.
Mojokerto, selain memiliki pesona dengan candi-candi dan sejarahnya, di sini kita juga akan diguhu keindahan alam yang melingkupi kawasan Trawas dan Pacet. Kalau sudah bosan pergi ke Pemandian Air Panas Pacet atau Ubalan, mari melipir ke sebelah. Tepatnya, ke Trawas yang bisa kita tempuh dengan menyeberang dari Pacet.
Kali ini, saya ingin menawarkan keindahan rumah-rumah berjajar rapi yang mengiringi perjalanan ke Duyung Trawas Hills, tempat wisata yang baru nge-hits di kalangan arek-arek Mojokerto. Terutama arek-arek daerah Trawas dan sekitarnya.
Lokasi Duyung Trawas Hill terbilang sulit ditemukan, saya yang sering main-main ke daerah Trawas harus tanya sana sini terlebih dahulu. Lokasi Trawas Duyung Hill terdapat di Duyung, Trawas, Mojokerto. Nggak usah mengandalkan google map deh, kalau jaringan kamu nggak available di segala tempat. Karena koneksi internet saya dan kawan saya terputus ketika memasukki kawasan Trawas – itu loh pertigaan arah Mojosari-Pacet-Trawas.  Akhirnya, kami mengikuti insting dengan jalan yang sudah saya hapal. Cuaca Trawas sedang mendung dan gerimis, tapi tak menyurutkan keinginan kami untuk sampai ke Duyung Trawas Hill. Kami menyusuri jalan ke arah Villa Puncak Trawas, sampai di tempat penjual oleh-oleh kami menepi dan bertanya pada dua anak remaja yang tengah duduk-duduk di kanopi toko yang tutup.
“Mas-mas, Duyung Hill di mana ya?”
“Kon eroh nggak Duyung Hill?”tanya satu remaja cowok kepada temannya yang sibuk main hape.
“Nggak eroh,”jawab temannya yang sibuk main hape.
“Lurus saja, Mbak. Nanti ada pertigaan belok kiri.”
O, ya. Matur suwun, ya,”jawab kami.
Kami pun melanjutkan perjalanan, selang beberapa menit dari lokasi dua anak remaja tadi saya dan Lia, kawan saya, tertawa. Bagaimana tidak? Lha, itu anak remaja satunya pakai tanya dahulu ke temannya, padahal dia sudah tahu lokasinya.
Setelah berjalan lumayan lama, kami sampai di depan Villa Puncak Trawas. Saya pikir, jalan ke kiri depan Villa Puncak Trawas-lah yang dimaksud remaja tadi. Tapi, kami tidak melihat tulisan yang mengarah ke Duyung Trawas Hill. Akhirnya, Lia berinisiatif bertanya kembali pada remaja-remaja yang sedang asik nongkrong di warung kopi.
“Mas, arah Duyung Hill ke mana ya?”
Setelah ribut-ribut sesama teman tongkrongan, salah satu dari mereka menjawab. “Masih lurus, Mbak. Nanti ada tulisannya!”
“Jalannya agak curam, Mbak!”salah satu dari mereka menyahut.
“O, ya. Makasih, ya!”
Akhirnya, kami terus menarik gas motor. Kali ini, jalanan menurun dan kami berjalan pelan-pelan. Sampai akhirnya, ada belokan ke arah kiri dan tulisan arah Duyung Trawas Hill terlihat, meskipun warna font-nya memudar.
Apakah kita sudah sampai di lokasi? Nggak, perjalanan masih jauh.
Setelah berbelok ke kiri, kami masih terus memacu motor. Melewati pematang sawah, rumah-rumah, pemandangan gunung – Lia sampai berhenti dan selfi dengan background gunung. Akhirnya, kami menemukan tulisan Duyung Trawas Hill mengarah ke kiri. Akhirnya, kami pikir sudah sampai, ternyata nggak!
Jadi, kami baru memasuki Desa Duyung, Trawas. Ternyata, menuju lokasi Outbound tersebut harus melewati pemukiman penduduk, sampai akhirnya ada tanjakan yang menuju dua arah. Nah, kita ambil arah ke kanan. Benar-benar  menanjak, karena ini gunung. Setelah tanjakkan tersebut akhirnya kami sampai.
Fresh Green
Sebelum saya dan Lia memasukki kawasan outbound, kolam renang di Duyung Trawas Hill, saya ingin mengunjungi Fresh Green yang berada tepat disebelah kawasan Duyung Trawas Hill, bahkan memang menjadi bagian tempat wisata tersebut. Bedanya, di Fresh Green durian banget. Bagaimana tidak? Di setiap sudut kawasan banyak sekali patung-patung bertema durian. Seorang petani durian sedang membela durian, patung durian, sampai ada patung super hero yang memegang durian.
Fresh Green sendiri merupakan sebuah kawasan yang menyuguhkan segala macam khas durian dengan beberapa saung-saung yang diperuntukan untuk pengunjung. Di sisi lain, kita bisa menemukan kawasan untuk makanan dan oleh-oleh. Tentunya, makanan dan minuman yang disediakan berbau durian. Bahkan, hanya menyediakan minuman durian. Namanya, Mendem Duren.
Oke. Oke. Saya sengaja mengajak Lia ke Duyung Trawas Hill karena saya ingin sekali mencicipi minuman Mendem Duren. Ini gara-gara kakak saya yang sering ke sini dan minum minuman tersebut. Akhirnya, saya pun ingin mencicipinya.
Saya pun pergi ke kios minuman tersebut, ternyata saya harus ke kasir dulu untuk membayar. Satu porsi Mendem Duren sedang dipatok dengan harga Rp. 16.000,- minuman ini terdiri dari daging durian asli (untuk ukuran jumbo, daging durian lebih banyak harga sekitar Rp. 21.000,), es serut, gula cair, dan toping meses beserta kacang cincang. Ada dua pilihan, mau di jus atau es biasa. Saya memilih es biasa karena ingin memakan daging duriannya, tapi kemudian saya menyesal karena esnya banyak dan dingin. Padahal udara Trawas itu dingin, kenapa coba saya minum es?
Saya dan Lia, memilih duduk di saung Sirsak. Iya, setiap saung di sini ditulisi dengan nama-nama buah. Bukan nama buah durian saja.
Outbound Trawas Duyung Hill
Outbound yang berada di Trawas Duyung Hill, berada tepat di sebelah area Fresh Green. Di tempat tersebut tidak hanya terdapat outbound saja, tapi juga lengkap dengan perkemahan, kolam renang, dan penginapan. Ya, saya melihat kamar-kamar di sebelah tempat perkemahan yang nampaknya memang untuk disewakan.
Ketika kami di sana, bertepatan dengan adanya anak-anak SMA Gresik sedang LDKS. Mereka dilatih di area outbound Trawas Duyung Hill. Saya pun melihat beberapa tenda didirikan dan di huni beberapa orang. Hmmm, untuk kolam renangnya saya kurang tahu karena kalau masuk ke sana harus membayar Rp. 30.000-,free semangkuk nasi soto kala hari Jum’at. Jadi, saya masih di area luar kolam renang.
Selain terdapat beberapa hal di atas, terdapat pula kebun binatang mini untuk edukasi. Dan ada pula kursi-kursi yang dinaungi tenda berwarna putih dan beberapa taman bermain untuk anak-anak.
Trawas Duyung Hill terkenal dengan payung-payung yang digantung-gantung. Jadi, kalau ke sini jangan lupa untuk berfoto di bawahnya ya. Biar nge-hits.
Untuk kawan yang ingin refreshing dengan udara sejuk di Mojokerto, tempat ini bisa menjadi pilihan karena bisa santai. Ya, meskipun untuk menu makanan kurang bervariasi dan hanya untuk kalangan tertentu – penyuka durian – tempat ini wajib untuk dikunjungi.

Ah iya, lokasi Trawas Duyung Hill berada di tengah-tengah pegunungan. Dikelilingi Gunung Penanggungan, Gunung Welirang dan Gunung Arjuna. Dan, tak perlu khawatir bila ingin segera mengunggah foto cantikmu di akun media sosial, karena di sini sinyalnya full.

Berencana ke Gunung Bromo? Siapkan Perlengkapan ini!


Berencana ke Gunung Bromo? Siapkan Perlengkapan ini!Masa-masa kuliah, teman-teman kos suka jalan-jalan. Tentunya, bareng Ocin (red: Ojek Cinta) mereka. Sedangkan saya harus rela gigit jari nggak bisa ikutan karena saya belum punya ocin (sampai sekarang – nyess). Salah satu destinasi favorit mereka adalah Gunung Bromo. Wajar jika sampai bertahun-tahun berikutnya, saya ingin mengunjungi Gunung Bromo.

Keinginan itu terwujud ketika saya sudah lulus kuliah. Ketika gelar diploma saya kantongi dan tersemat di belakang nama saya. Waktu itu, sekitar bulan Maret tahun 2014, saya ikut kursus di Pare, Kediri. Pada Minggu ketiga, ada tutor yang mengadakan touring ke Gunung Bromo. Kesempatan tak datang dua kali, Guys. Saya ikut. Langsung daftar.

Berbagai Harga Tas Koper yang Sesuai dengan Kebutuhan Pengguna



Berbagai Harga Tas Koper yang Sesuai dengan Kebutuhan Pengguna - Ke mana pun kita pergi pasti membutuhkan tas yang memuat banyak barang. Terlebih lagi bagi para pekerja yang harus membawa barang-barang dalam bidang kerjanya ditambah dengan barang-barang pakaian untuk cadangan pakaian saat di sana. Sungguh sangat banyak bukan? Namun untuk barang dalam bidang pekerjaannya, tidak bisa hanya menggunakan 1 tas saja. Atau berjenis yang sama. Untuk itu perlu banyak koper yang sesuai dengan jenisnya. Memang tentunya membutuhkan biaya untuk membeli tas koper. Namun harga tas koper  untuk tiap jenis, banyak yang terjangkau dan memiliki kualitas yang bagus.

Mungkin harga tas koper jika didapatkan di toko peralatan dan barang-barang penting yang berkualitas tinggi, pastinya harganya sangat mahal. Namun banyak juga toko yang tidak bertaraf internasional namun menjual koper dengan kualitas yang baik dan mumpuni. Akan tetapi untuk tiap jenis koper yang disesuaikan dengan jenisnya. Mungkin agak sulit untuk ditemukan. Namun kita bisa menemukannya di toko situs jual beli online yang terpercaya. Untuk itu di sini ada beberapa jenis koper yang disesuaikan dengan bidang pekerjaan dan harganya dan tas koper yang bisa dibawa untuk traveling. Diantaranya adalah:

6 Benda yang Tak Boleh Tertinggal Ketika Liburan



6 Benda yang Tak Boleh Tertinggal Ketika Liburan - Pernah nggak, keluar rumah atau katakanlah sedang liburan, kemudian melupakan sesuatu yang penting? Benda-benda sepele, yang sangat diperlukan di saat-saat genting, kalau-kalau ... Tentunya, kita pernah mengalami hal tersebut. Dan, rasanya sangat-sangat tidak enak. Liburan atau hangout yang seharusnya menyenangkan, menjadi risau karena kita meninggalkan sesuatu di rumah yang membuat kita menunggu waktu berlalu, sampai akhirnya waktunya pulang.

Seperti kata pepatah, sedia aku sebelum hujan, biar nanti kamu kupeluk eh, canda. Yang benar, sedia payung sebelum hujan, maka barang-barang yang semestinya saya bawa ke mana-mana, harus memang dibawa ke mana-mana. Seperti ketika musim hujan, saya berkendara dengan motor. Saat perjalanan saya tak akan tenang, takut-takut nantinya akan hujan dan saya harus berteduh. Menunggu hujan reda. Hal-hal sepele semacam itu, benar-benar menganggu bila tak berada ditempatnya.

Nah, benda-benda berikut adalah benda-benda yang nggak boleh saya lewatkan ketika saya liburan atau sekadar keluar rumah. Saya tulis berdasarkan tingkat “paling penting”.
Pernah nggak, keluar rumah atau katakanlah sedang liburan, kemudian melupakan sesuatu yang penting? Benda-benda sepele, yang sangat diperlukan di saat-saat genting, kalau-kalau ... Tentunya, kita pernah mengalami hal tersebut. Dan, rasanya sangat-sangat tidak enak. Liburan atau hangout yang seharusnya menyenangkan, menjadi risau karena kita meninggalkan sesuatu di rumah yang membuat kita menunggu waktu berlalu, sampai akhirnya waktunya pulang.

Seperti kata pepatah, sedia aku sebelum hujan, biar nanti kamu kupeluk eh, canda. Yang benar, sedia payung sebelum hujan, maka barang-barang yang semestinya saya bawa ke mana-mana, harus memang dibawa ke mana-mana. Seperti ketika musim hujan, saya berkendara dengan motor. Saat perjalanan saya tak akan tenang, takut-takut nantinya akan hujan dan saya harus berteduh. Menunggu hujan reda. Hal-hal sepele semacam itu, benar-benar menganggu bila tak berada ditempatnya.

Nah, benda-benda berikut adalah benda-benda yang nggak boleh saya lewatkan ketika saya liburan atau sekadar keluar rumah. Saya tulis berdasarkan tingkat “paling penting”.

1 | Dompet

Dompet saya itu ibarat tempat saya bergantung hidup ketika keluar rumah. Ah, tak hanya bagi saya, tapi saya yakin kalian juga merasa demikian. Bagaimana nggak bergantung sama dompet kecil pemberian sepupu saya itu, bila semua hal penting berada di dalam sana? Yang terutama adalah uang. Nantinya saya akan membeli sesuatu, tapi dompet saya tertinggal. Tentu saja, saya tidak akan bisa membeli sesuatu tersebut.

Tak hanya mengenai uang yang berharga tapi juga ada kartu ATM. Saya pernah bercerita kalau di dalam dompet saya tidak banyak uang cash. Paling besar Rp. 200.000,-. Kalau butuh lebih, saya harus mencari mesin ATM terdekat. Karena tidak menutup kemungkinan, nantinya saya akan membutuhkan uang lebih. Dan, saya harus membawa kartu ATM.

Selain uang dan kartu ATM, di dalam dompet adapula STNK dan SIM. Sudah saya katakan, kan, kalau ke mana-mana saya membawa motor? Kedua surat tersebut sangat penting, karena kita tak tahu kapan akan tiba masanya, saya kena razia polisi. Atau sekadar ke mal dan harus menunjukkan STNK. Saya pernah ke kota Mojokerto dengan pedenya, padahal ternyata di dalam dompet saya tak ada STNK. Astaga, untung saja tak ada razia.

Tak kalah penting dari STNK atau SIM, tentu KTP juga penting. Jaman kuliah dulu, kami – saya dan teman kos- sering keluar malam ke Taman Bungkul. Menjelang jam 12 malam, satpol PP pasti merazia pengunjung dengan menanyakan KTP mereka. Untungnya, saya selalu bawa dompet. Kalau nggak? Pasti sudah diciduk.
2 | Smartphone
Hari gini, siapa yang nggak punya smartphone? Dan menganggap smartphone itu sangat penting dibawa ke mana-mana. Smartphone itu semacam kartunama, selayaknya KTP. Sebuah identitas diri. Terlebih lagi bagi saya, yang mengantungkan income dari internet. Sangatlah nggak enak, ketika keluar rumah saya tak menyertakan ponsel pintar ke dalam tas rumbai-rumbai saya. Sangat-sangat menganggu konsentrasi saya.

Bagi saya, smartphone merupakan alat penghubung, perantara rejeki, dan akses internet. Duh, saya nggak tahan kalau sehari saja tidak mengakses internet dan mengetahui kabar dunia maya. Ah, yang paling penting bukan itu sih, tapi saya harus mengecek surel masuk, kali-kali saja ada job yang nangkring di sana. Atau sekadar untuk mengecek visitor blog saya hari ini.

3 | Powerbank

Sudah jelas, apa alasan kenapa benda kecil mungil berwarna hitam milik saya ini penting untuk dibawa. Tentunya, benda ini membawa daya atau nyawa cadangan untuk smartphone saya yang tak bisa lepas dari genggaman tersebut. Dulu, sebelum mempunyai powerbank, ketika baterai smartphone hampir habis, saya harus rela menonaktifkan demi kepentingan mendadak kalau-kalau ada keadaan genting. Kalau sekarang sih, bebas, asal powerbank selalu dibawa.

4 | Token Bank

Kenapa token bank sangat penting bagi saya? Karena sewaktu-waktu pasti saya butuhkan. Seperti pepatah yang saya sebutkan di atas, token bank semacam payung. Persiapan kalau-kalau saya membutuhkan pulsa di saat keadaan genting. Terutama, ketika pulsa saya akan  habis dan saya sedang travelling ke tempat yang jauh dari konter. Tentunya, saya harus membeli pulsa melalui internet.

Beruntung sekali ya, sekarang bisa membeli pulsa via online. Karena dengan demikian tak perlu repot-repot lagi cari konter terdekat. Sekarang banyak penyedia jasa isi pulsa online, salah satunya MatahariMall.com . Harga paket data MatahariMall tentuny lebih bersahabat daripada membeli via konter. Dan juga, menawarkan pelbagai macam pilihan operator (semua operator) dan pilihan paket data. Iya, beli pulsa di MatahariMall.com tak hanya berupa pulsa, tapi juga bisa berupa paket data.

5 | Kamera

Benda satu ini, baru saja masuk ke daftar penting saya. Yaitu Etro, kamera mirrorless yang baru saya beli beberapa waktu lalu. Untuk kamera ini nggak terlalu penting-penting amat dibawa hangout, tapi kepikiran juga kalau keluar rumah apalagi liburan nggak dibawa. Mbulet. Iya, aslinya ini kamera penting untuk dibawa, hanya saja fungsinya bisa digantikan dengan poin nomor dua, yaitu smartphone – dengan catatan, hasil foto tak sememuaskan dengan membawa Etro.

6 | Notebook / bulpoin

Sebagai penulis, notebook atau buku catatan selalu ada di dalam kantong ajaib saya (red: tas). Buku catatan kecil ini, saya bawa ketika ingin menuliskan sesuatu. Mengenai perasaan saya ketika perjalanan kereta atau mengenai ide-ide yang berseliweran. Sebenarnya, poin lima ini (lagi-lagi) bisa digantikan fungsinya oleh poin dua. Tapi, rasanya aneh saja kalau menulis ide atau catatan di dalam smartphone. Kurang greget.

Itulah benda-benda yang semestinya saya bawa ke mana-mana di dalam tas. Jadinya, tas merupakan rumah yang bisa dibawa ke mana-mana. Saya yakin, di antara teman-teman pasti memiliki daftar yang sama dengan saya. Bahkan, sama.


Jadi, apa isi kantong ajaibmu?

[Guest Post] Menjelalah Malaysia-Singapura dalam Waktu Tiga Hari


Hallo, kali ini postingan di BitterSweet dipersembahkan oleh Mbak Swastikha pemilik blog www.kotakwarna.com. Mbak Tikha menceritakan mengenai perjalanannya ke Malaysia bareng keluarganya. 

Menjelalah Malaysia-Singapura dalam Waktu Tiga Hari - Mengunjungi dua negara dalam waktu tiga hari? Kenapa tidak. Simak yuk catatan perjalanan saya tahun lalu bersama keluarga.

Berawal dari rencana Kakak yang ingin ke Malaysia bersama dua temannya. Karena perginya hanya bertiga, mereka pun mengajak saya.

Rencanya kami mau backpaker  gitu deh. Dan kebetulan salah satu teman kakak punya sepupu yang kuliah di Malaysia. Nantinya dia yang akan jadi pemandu kami.

Berhubung saya jarang bepergian jauh tanpa ortu. Akhirnya minta ijin ke Mama. Ternyata responnya beda Mama juga ingin ikutan plus Papi dan Suami Kakak. Rencanan pergi bertiga berubah jadi bertujuh. Terpaksa deh segala ittenary berubah.

Tadinya kami kemana-mana mau naik angkutan umum dan akhirnya diubah sewa mobil soal kasihan sama Mama yang lututnya sakit.

Kami sengaja tidak membawa koper besar soalnya nanti akan melewati imigrasi darat dan itu melelahkan. Sesuai arahan kakak kami disuruh membawa koper yang cukup ditaruh di Kabin.

Ingin Membeli Rumah Bekas? Simak 3 Tips Ini



Ingin Membeli Rumah Bekas? Simak 3 Tips Ini - Harga jual rumah bekas memang masih tergolong mahal. Namun bila dibandingkan dengan membeli rumah baru, tentu harga beli rumah bekas ini akan jauh lebih murah. Meski begitu, Anda harus lebih jeli mengamati kondisi rumah tersebut agar tidak kecewa dikemudian hari.

Jika Anda ingin segera membeli rumah namun tidak ingin menjadikan bank sebagai perantara, Anda bisa mencoba untuk membeli rumah bekas. Meski ini bukan rumah baru, Anda harus tetap waspada dan memperhatikan berbagai aspek saat memilih rumah bekas. Jangan mudah tergiur dengan berbagai penawaran dan harga jual rumah yang murah. Lalu, bagaimana tips membeli rumah bekas? Berikut ulasannya:

Nongkrong Asik di Tong Tji Tea House Sunrise Mall Mojokerto



Nongkrong Asik di Tong Tji Tea House Sunrise Mall MojokertoMinggu kemarin, tepatnya  4 September 2016, saya jalan-jalan ke Mojokerto (sendirian lagi, hiks!) dan mampir ke Sunrise Mall. Niatnya sih ke Mojokerto mencari pulpen tapi ternyata tokonya tutup. Akhirnya, saya mampir membeli bunga plastik untuk properti foto di daerah sekitar  Jl. Majapahit . Setelah itu, karena bingung mau ke mana lagi, saya mampir ke mall di Mojokerto yang baru dibuka beberapa waktu yang lalu.

Tak ada alasan khusus kenapa saya ke Sunrise Mall. Mungkin sekadar jalan-jalan melihat-lihat baju atau sepatu tanpa membeli. Atau sekadar membeli camilan di foodcourt. Nyatanya, sesampainya di sana saya justru menemukan pemandangan yang jarang saya temui di Mojokerto. Yaitu, sebuah kafe dengan jendela lebar, tembus pandang. Kafe tersebut menjadi bagian dari Sunrise Mall dengan konsep dua lantai, kursi-kursi  berada di tepi kaca. Rasa penasaran saya pun muncul dan saya memutuskan masuk ke kafe tersebut.

Jalan Legian Bali - Indonesia atau Luar Negeri?



Jalan Legian Bali - Indonesia atau Luar Negeri? Udara malam mulai menggigit, membuat saya merapatkan jaket parka yang tak seberapa tebal itu. Meskipun badan lelah, perut masih terasa mual, dan saya sudah siap-siap jika badan semakin memburuk. Saya pun tetap mengiyakan ajakan Mbak Yuni untuk jalan-jalan di sekitar hotel, tepatnya di jalan Legian.

Tujuan kami malam itu adalah pergi melihat monumen Bom Bali.

Dari arah Siesta Hotel, kami mengambil jalan ke arah kanan, kemudian menyeberang jalan dan melewati jalan sepi. Sampai akhirnya kami menemukan jalan raya yang terbilang cukup ramai pula. Kami berjalan melewati trotoar lurus sampai akhirnya sampai di jalan Legian. Lalu, kami mengambil arah kiri. Di sana, saya melihat banyak sekali pertokoan dengan instalansi lampu-lampu jalan, papan-papan menyala, penjual-penjual, jalan yang dipenuhi oleh mobil dan motor, kafe, bar, dan bule.

Bali Trip - Part 3: Mengejar Sunset di Pantai Pandawa



Bali Trip - Part 3: Mengejar Sunset di Pantai PandawaSebagai pengingat, sebelumnya saya sudah menulis mengenai Bali Trip- Part 1 dan Bali Trip – Part 2. Kedua artikel itu membahas mengenai Pantai Tanjung Benoa dan Water Blow. Untuk kali ini, masih di hari yang sama, perjalanan kami berlanjut ke pantai Padang-Padang dan Pantai Pandawa. Ah, sepertinya pemburuan kami memang mengenai pantai-pantai saja ya.

Setelah selama kurang lebih dua jam di GWK, Bali, kami melanjutkan perjalanan ke pantai Padang-Padang. Gila ya, jalannya macet, udara panas – padahal kayak pegunungan gitu jalannya kelok-kelok, dan saya benar-benar lemas gila. Ingin muntah. Sumpah kalau yang ini benar-benar lemas saya.

Selama perjalanan itu saya berharap hanya satu, segera sampai di tujuan! Mau bagaimana lagi? Masa iya, saya nyari uber buat balik ke hotel? Nggak lucu. Akhirnya, ketika kendaraan yang kami tumpangi berhenti, saya menarik napas lega. Sayangnya, masalah mual dan lemas itu belum juga selesai dengan berhentinya kendaraan.

Bali Trip - Part 2 : Kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana Bali



Bali Trip - Part 2 : Kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana BaliDalam postingan sebelumnya, saya sudah membahas mengenai perjalanan saya ke Bali bagian pertama. Postingan tersebut membahas dua tempat yaitu Pantai Tanjung Benoa dan Water Blow. Untuk kali ini, saya akan membahas satu tempat. Karena cerita mengenai GWK sangat panjang.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke GWK – tujuan selanjutnya, kami berhenti di Warung Makan Masakan Padang yang tidak jauh lokasinya dari Water Blow. Karena mengingat hari sudah siang dan menjelang Dhuhur, kami akan sekalian ishoma di Warung Makan Masakan Padang tersebut. Ah, percayalah kalian harus membaca ini, karena di sini kenorakan saya pun dimulai.

Ketika memasuki warung makan masakan Padang, saya melihat banyak meja-meja kosong. Bahkan, hanya rombongan kami yang datang saat itu. Mungkin memang belum waktunya makan siang, makanya keadaan masih sepi. Usai mengambil duduk di salah satu kursi dari banyaknya kursi yang berjejer mengelilingi meja, pramusaji membawa makanan demi makanan dalam piring-piring kecil. Awalnya, saya pikir memang kawan-kawan saya memesan dalam jumlah tertentu atau paket tertentu, ternyata saya salah.

Bali Trip : Part 1 - Tanjung Benoa dan Water Blow


Bali Trip : Part 1 - Tanjung Benoa dan Water Blow  - Perbedaan waktu antara Pulau Jawa dan Pulau Bali – meskipun hanya selisih satu jam saja – tetap membuat saya linglung mengenai waktu shalat. Kira-kira pukul enam pagi, saya bangun, shalat kemudian membuka gorden di kamar hotel. Di luar masih gelap. Cahaya matahari masih enggan menampakkan diri. Usai shalat, saya mandi bergantian dengan Mbak Eda dan Ara. Lalu, kami siap-siap turun untuk sarapan plus bersiap-siap melakukan perjalanan di hari itu.

Seperti yang sudah kami jadwalkan, Sabtu 13 Agustus 2016 kami akan melakukan perjalanan keliling Bali. Bahkan, kami sudah menentukan ke mana saja kita hari itu. Di Bali, kami sudah menyewa mobil elf plus supir dari kenalan teman blogger juga. Kami mendapat harga sekitar 1jt untuk berkeliling Bali selama kurang lebih 12 jam. Tentu, destinasi sesuai permintaan kami.

Perjalanan ke Pulau Bali ala-ala Backpacker



Perjalanan ke Pulau Bali ala-ala Backpacker Sebelumnya, saya sama sekali tak memiliki rencana untuk pergi ke Bali. Ya memang, bila ditanya apakah Bali merupakan salah satu destinasi yang masuk dalam wishlist saya. Saya jawab, iya. Tapi, untuk mengunjunginya dalam waktu dekat, tidak. Banyak tempat di Indonesia yang ingin saya kunjungi – meskipun saya ini suka mabuk dalam perjalanan – salah satunya adalah Semarang dan Lombok. Eh, ternyata Tuhan mempunyai rencana lain, saya justru terdampar di pulau Bali.

Ide ini tercetus dalam obrolan sedikit guyonan di grup Emak-emak Blogger. Tepatnya sekitar bulan Juni, bulan puasa lalu. Sampai akhirnya, Mbak Eda, pemilik nyonyabesar.com menjadi penghubung sampai akhirnya kami bisa mendapatkan penginapan secara cuma-cuma di Bali. Saya pun tak pikir panjang. Segera saya daftarkan nama beserta alamat blog saya. Masalah biaya, bisa dipikir belakangan, toh masih bulan Agustus nanti. Masih ada waktu untuk mengumpulkan biaya perjalanan dan jajan di sana. Padahal, saat itu saya sedang pengiritan untuk membeli Etro dan laptop baru.

Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, saya sudah memesan tiket kereta api. Kira-kira satu bulan sebelum keberangkatan. Kami membeli tiket kereta api pulang-pergi, kalau ditotal saya menghabiskan biaya perjalanan kereta Rp. 500.000, kelas Bisnis.

Cari Semanggi Suroboyo di CFD Surabaya



Cari Semanggi Suroboyo di CFD Surabaya - Sebelumnya, saya pernah membahas mengenai car free day di kota tercinta yaitu Mojokerto. Tentunya, CFD setiap kota berbeda-beda. Bila CFD di Mojokerto cenderung seperti pasar dadakan, beda lagi dengan car free day di Surabaya.

Seperti yang kalian ketahui bahwa, saya merupakan orang yang suka bolak balik Mojokerto – Surabaya. Dalam kesempatan beberapa minggu yang lalu, ketika saya menginap di rumah salah seorang teman di Surabaya, saya pergi ke CFD pagi itu. Tentu saja, saya ingin tahu bagaimana ramainya CFD di ibu kota Jawa Timur ini.

Tentunya, teman-teman masih ingat mengenai city tour yang saya ikutin beberapa Minggu yang lalu. Usai acara itulah saya menginap di rumah kawan kuliah saya dulu.

Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran


Indahnya Jembatan Layang Surabaya di Pantai Ria Kenjeran - Sebagian orang beranggapan bahwa kota Surabaya merupakan kota transit. Kota persinggahan sementara sebelum kita ke tujuan. Itu bukan mitos. Faktanya memang demikian. Tak jarang, orang-orang (turis lokal) datang ke Surabaya sekadar transit. Sekadar mampir. Penyebabnya, mungkin memang tujuan mereka bukan ke Surabaya atau mungkin memang mereka tak tahu kalau berwisata di Surabaya itu ke mana.

Nyatanya, di Surabaya banyak tempat wisata yang bisa dijadikan sebagai tempat tujuan untuk melepas penat. Ada taman, kebun binatang, Hutan Mangrove, bahkan pantai. Iya, Surabaya mempunyai pantai. Bahkan, baru-baru ini Bu Risma selaku Wali Kota Surabaya membangun dan meresmikan jembatan Surabaya yang berada di Pantai Ria Kenjeran.

Mencari Oleh-Oleh Khas Surabaya, di Sentra UKM Merr



Mencari Oleh-Oleh Khas Surabaya, di Sentra UKM Merr Setiap kali kita bicara sama temen kalau kita mau liburan, seringnya mereka akan berbicara “Jangan lupa oleh-olehnya ya!”yap, bukan “Hati-hati” atau hal macam lainnya. Memang kalau liburan itu pasti hal yang selalu kita pikirkan adalah oleh-oleh. Nah, sempat kepikiran nggak, kalau ke Surabaya di mana kita bisa membeli oleh-oleh yang khas Surabaya?

Rujak cingur? Semanggi? Errr, sampai rumah bisa-bisa sudah basi.

Tentunya, kita mencari oleh-oleh yang tidak cepat basi. Paling nggak, sampai 24 jam ke depan. Meskipun saya pernah tinggal cukup lama di Surabaya, saya sama sekali tak pernah kepikiran apa dan di mana membeli oleh-oleh yang khas Surabaya. Akhirnya, kemarin ketika acara city tour, saya tahu di mana tempat membeli oleh-oleh khas Surabaya.

Nikmati Keindahan Hutan Bakau Wonorejo Surabaya



Nikmati Keindahan Hutan Bakau Wonorejo SurabayaNamanya liburan atau jalan-jalan itu tidak ada habisnya. Mulai jalan-jalan ke mal, taman, atau ke luar kota. Ngomong-ngomong, soal liburan dan jalan-jalan. Kita tak harus jalan-jalan ke luar kota yang akan memberikan pengeluaran lebih. Dengan kata lain, kita mencari tempat liburan dengan budget seminim mungkin. Salah satunya adalah dengan liburan di dekat kota kita sendiri.

Bila teman-teman dekat dengan kota Surabaya atau bahkan berada di kota Surabaya, ada loh tempat yang asik buat jalan-jalan. Misalnya, ingin liburan di kota Surabaya ke tempat yang asri. Salah satu tempat alami atau alam yang bisa dikunjungi di kota Surabaya adalah hutan mangrove.

Sudah pernah dengar? Atau bahkan sudah pernah mengunjungi?

Variasi Kencan Romantis yang Spesial dengan Pasanganmu

taken from https://www.pexels.com/


Variasi Kencan Romantis yang Spesial dengan PasanganmuHubungan dengan pasangan tentu bisa terasa membosankan seiring dengan berjalannya waktu. Apalagi kalau kedua belah pihak sama-sama malas berupaya untuk menumbuhkan semangat dalam hubungan. Jangan sampai semangat yang merosot malah membuat hubungan jadi bubar jalan, ya.

Tetapi sebenarnya cara menghangatkan hubungan dengan pasangan tidak sesulit yang kita bayangkan kok. Variasi kencan romantis yang luar biasa ini bahkan bisa membuat api asmara kembali membara. Yuk simak dulu deh ulasannya :

Jangan Lupakan Hal-Hal Ini, Ketika Pergi Ke Pantai


Jangan Lupakan HalIni, Ketika Pergi Ke Pantai - Beberapa Minggu yang lalu, saya pergi ke pantai. Tepatnya, ke Pantai Tambak Rejo Blitar, Jawa Timur. Seperti biasa, saya pergi ke pantai dengan saudara laki-laki saya. Kami ikut rombongan Mojopahit Jeep Community. Seperti sebelumnya, kami juga ikut rombongan tersebut ke Pantai Balekambang berlanjut ke pantai Goa China. Karena saya senang berlibur ke pantai, maka kesempatan kali ini tak saya lewatkan.

Ketika ke pantai, tentunya ada hal-hal yang harus dipersiapkan. Hal yang ketika di rumah nampak tak penting, tapi ketika perjalanan atau sudah sampai tujuan akan terasa amat penting. Biasa kan, ya, kita selalu berpikir “Ah, nanti bisa dibeli di sana,”nyatanya, jauh sekali berbeda.

Berikut adalah beberapa hal yang semestinya kita siapkan ketika berlibur ke pantai. Beberapa poin, tetap cocok untuk dijadikan pedoman ketika liburan, meskipun tidak ke pantai.

Kemping Asyik Di Situ Gunung Sukabumi Yang Menarik

taken from sadulur-mtma.blogspot.com

Kemping Asyik Di Situ Gunung Sukabumi Yang MenarikSitu Gunung kini telah menjadi tempat wisata yang menarik di Kota Sukabumi. Tidak hanya keindahan danaunya yang menarik perhatian pengunjung, tapi dengan pengembangan area wisata oleh pemerintah daerah maupun swasta, kini telah tersedia area camping yang bisa disesuaikan dengan gaya dan anggaran yang anda miliki.

Danau yang berada di ketinggian 1.100 mdpl ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Lokasi danau ini berada tidak jauh dari pusat kota Sukabumi kurang lebih hanya 16 km dan hanya 110 km dari Jakarta namun suasana yang tenang dan jauh dari kebisingan kota akan anda temui di sini. Alam yang alami, udara segar dan hijaunya pepohonan pinus yang mengelilingi danau memberikan kedamaian yang anda inginkan.

Untuk menuju ke lokasi wisata ini ada beberapa alternatif seperti menggunakan kereta api dari Stasiun Bogor. Di stasiun ini terdapat jadwal kereta dua kali sehari menuju Kota Sukabumi. Anda harus turun di Stasiun Cisaat dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot menuju Kecamatan Kadudampit. Atau anda bisa mencarter angkot seharga Rp.80.000,00-Rp.100.000,00 hingga ke pintu gerbang Situ Gunung.

Bagi anda yang membawa kendaraan pribadi dari Jakarta, maka rute yang dilewati adalah Jakarta – Bogor – Ciawi. Selepas pintu tol  ini, anda tinggal lurus ke jalan yang menuju Sukabumi. Belok kiri ketika anda menemui pertigaan Cisaat dan menelusuri jalan ini kurang lebih 9 km hingga ke pintu gerbang Situ Gunung dengan total waktu tempuh adalah 3 -  4 jam perjalanan tergantung kemacetan di jalur Ciawi – Sukabumi.

City Tour : Museum Kanker Indonesia


City Tour : Museum Kanker Indonesia - Setelah mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan berbau akan mantan (red: masa lalu), mari kita melipir ke sisi lain di Kota Surabaya. Tempat di mana jauh dari kata revolusi dan peperangan. Di sini, kita akan mengenal yang namanya penyakit yang seringkali muncul dalam novel-novel maupun film. Yup, penyakit beken ini namanya kanker.

Kanker mempunyai momok tersendiri bagi kita. Penyakit ini dikenal penyakit ganas, karena sebagian orang yang mengidap penyakit ini berakhir meninggal dunia. Nah, ternyata di Surabaya ada museum kanker. Bahkan, museum kanker di Surabaya ini merupakan museum kanker terbesar satu-satunya di dunia. Di museum ini, kalian akan menemukan berbagai macam jenis kanker dalam setoples kaca bening yang dipamerkan.

Mampir Hotel “Kekinian” Saat Plesiran ke Ragunan


Mampir Hotel “Kekinian” Saat Plesiran ke Ragunan - Kalau makanan sehat dibutuhkan untuk tubuh, maka rekreasi (plesiran:bahasa Jawa) juga penting untuk menyegarkan pikiran. Begitulah kira-kira ungkapan yang pas buat anda jika sudah terlalu asyik bekerja atau belum sempat meluangkan waktu untuk bertamasya apalagi bagi anda warga Ibu kota. Padahal hal ini penting dilakukan agar tubuh dan pikiran dapat kembali segar. Jadi jangan sampai kita uring-uringan saat terlalu banyak berhadapan dengan setumpuk pekerjaan dan akhirnya dibilang “kurang piknik” sama rekan kerja kita. Nah, sekarang saatnya tentukan waktu plesiran anda dengan keluarga.

Jika anda adalah warga Ibu kota atau yang bertempat tinggal di Jakarta, tidak usah ragu untuk mengajak serta keluarga mencoba sensasi liburan yang berbeda dengan bermalam di hotel yang dekat dengan lokasi wisata. Apalagi jika anda berasal dari luar kota, maka bermalam di hotel atau penginapan sebelum berkeliling kota sangat dianjurkan. Ada banyak pilihan obyek wisata di Jakarta, namun jika anda dan keluarga berencana melakukan wisata di daerah Ragunan dan sekitarnya, ada satu referensi hotel menarik dan unik yang bisa anda singgahi. Tempat yang bisa memberi kenyamanan anda untuk beristirahat sekaligus pengalaman baru karena dikemas dengan gaya yang “kekinian” namun dengan harga yang aman.  

Makan Coklat di Kampung Coklat Blitar



Makan Coklat di Kampung Coklat Blitar - Saya tak pernah tahu, kalau di Blitar, selain ada makam Bung Karno, ada pula Kampung Coklat. Jadi, kemarin, tepatnya hari Minggu, 28 Mei 2016, setelah dari Pantai Tambak Rejo, kami mampir ke Kampung Coklat yang berada di Jl. Banteng - Blorok No. 18 RT. 01 / RW. 06, Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur, Indonesia.

Touring Blitar Beach bersama Mojopahit Jeep Community


Tujuan diadakan touring, bukanlah pada tujuannya, tapi perjalanannya.

Touring Blitar Beach bersama Mojopahit Jeep Community - Sebelumnya, Mojopahit Jeep Community melakukan touring ke Malang, atau lebih tepatnya ke Pantai Balekambang dan Pantai Goa Cina. Kali ini, MJC, mengadakan touring ke Pantai Tambak Rejo, Blitar, Jawa Timur.

Acara tersebut, dimulai pada hari Sabtu, 28 Mei 2016, lalu. Sekitar pukul tiga sore, kami berangkat dari Mojokerto menuju ke arah Blitar. Jadi, rutenya adalah dari Mojokerto-Kediri-Blitar. Kami berkumpul untuk memberitahukan rute-rute dan himbauan kalau ada terjadi sesuatu yang menimpa anggota klub. Misalnya, ban bocor, mesin panas, dan  sebagainya. Dan, pembagian stiker serta bendera klub.

Benar saja, ketika sampai di Kediri, salah satu mobil anggota klub panas, sehingga kami berhenti semua.  Lalu, usai kendala mobil panas, ada lagi anggota klub yang kunci mobilnya patah, sehingga kami menunggu lebih lama.

City Tour : Mengintip Wajah Lain Surabaya di Kampung Lawas Maspati



Mengintip Wajah Lain Surabaya di Kampung Lawas Maspati - Saya mengenal Kota Surabaya itu sebagai surganya mal-mal yang menjulang ke langit-langit. Kota terbesar kedua setelah Jakarta, kota yang penuh dengan adek-adek pemakai kathok gemes. Tapi, siapa sangka, Surabaya punya wajah lain yang belum pernah saya jumpai.

Kampung Lawas Maspati, di sini saya menemukan wajah lain Surabaya, di tengah-tengah gedung-gedung megah itu.

Usai dari rumah-rumah bersejarah tersebut, (baca: Waroeng Omah Sejarah Soeroboyo ) kami melanjutkan perjalanan ke Kampung Lawas Maspati. Ah, saya baru tahu mengenai kampung lawas ini. Padahal, saya seringkali pergi ke pasar buku bekas di dekat situ.

Sampainya kami di sana, kami disambut oleh orang-orang yang berpakaian adat. Kepala di tutupi dengan blankon dan bagian pinggul dililit jarik. Sambutan tak hanya sampai situ. Kami langsung disuguhi oleh pengamen jalanan yang berkostum hitam. Pengamen jalanan ini memainkan alat berupa kentongan dari bambu dan beberapa alat lainnya. Mereka pun masih sangat muda bahkan ada yang anak-anak.

City Tour: Waroeng Omah Sejarah Soeroboyo


Waroeng Omah Sejarah Soeroboyo - Surabaya, Sabtu 21 Mei 2016, kami blogger Surabaya diundang untuk mengikuti kegiatan City Tour yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya. Sebelumnya, kami (saya) diundang untuk rapat yang diadakan di Gedung Ex-Siola Surabaya untuk membahas acara City Tour tersebut. Akhirnya, kegiatan yang direncanakan tersebut terlaksanakan pada hari Sabtu pagi, pukul delapan diiringi gerimis manja di kota Pahlawan.

Usai mengisi data kehadiran, kami diberikan tanda pengenal sebagai peserta kegiatan city tour bagi komunitas blogger Surabaya. Awalnya, ada sebanyak 50 orang nama yang terlampir dalam undangan namun, yang hadir hanya sekitar 22 orang saja. Kami pun berangkat sekitar pukul sepuluh pagi, menggunakan bus pariwisata.

Asyiknya Bermain Air Di Cirebon


Asyiknya Bermain Air Di CirebonCirebon merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat,lebih tepatnya terletak dibagian timur dan sangat dekat dengan Jawa Tengah. Karena daerah ini merupakan daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ada sebuah jalur di Cirebon yang sangat populer bagi para wisatawan yaitu jalur pantura.

Mungkin selama ini kita hanya mengenal pantura dengan kondisi jalan yang rusak, dan juga dengan dengan Dangdutnya. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ada kota Cirebon di Jalan Pantura ini. Kota yang terletak sangat strategis ini menjadikan Cirebon sebagai sebuah lokasi penting dalam transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Selain terkenal dengan kesenian Tari Topengnya Cirebon menyimpan banyak sekali destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi.

Mengunjungi Objek Wisata Situs Kerajaan Majapahit di Mojokerto


Mengunjungi Objek Wisata Situs Kerajaan Majapahit di Mojokerto
Kalau biasanya Bitter Sweet bahas tempat-tempat nongkrong dan jajanan, saya mau posting mengenai tempat wisata bersejarah di Mojokerto. Tentunya, teman-teman sudah menebak tempat apa itu. Seperti yang kita ketahui, Mojokerto dulunya adalah kerajaan Majapahit. Pastinya, di sini banyak peninggalan bersejarah. Seperti Candi Tikus, Kolam Segaran, dan banyak pengerajin patung juga loh.

Bagi teman-teman yang hanya sehari berada di Mojokerto, bisa loh melakukan perjalanan bersejarah dalam sehari saja. Seperti yang saya lakukan kemarin, dengan kakak dan adik saya.

3 Wisata Pantai Bali yang Ingin Saya Kunjungi


3 Wisata Pantai Bali yang Ingin Saya Kunjungi - Adalah Bali tempat kedua yang ingin saya kunjungi setelah Jogja. Kalau kemarin sudah pergi ke Jogja, kali ini saya mau berangan-angan ke mana tempat yang saya tuju ketika berada di Bali. Tentunya, sebelum pergi ke Bali, saya akan mempersiapkan diri dengan mencari hotel diBali yang murah. Setelah itu, saya akan mendaftar ke mana saja tujuan saya ketika di Bali. Nah, untuk itu, berikut adalah 3 Pantai yang ingin saya kunjungi ketika di Bali.